683 Pelajar SMK Kesehatan se-DIY Diambil Sumpah, Dinkes DIY Ingatkan Dua Hal Penting Ini
Pengambilan sumpah diikuti 683 peserta yang telah dinyatakan lulus uji kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak dua puluh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan dan SMK dengan jurusan Kesehatan di DIY mengikuti pengambilan sumpah tenaga penunjang kesehatan pada Rabu (7/5/2025).
Acara ini menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Bidang Kesehatan DIY.
Pengambilan sumpah diikuti 683 peserta yang telah dinyatakan lulus uji kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Komunitas Farmasi Indonesia (KFI), dan LSP Asnakes (Asisten Tenaga Kesehatan).
Para peserta sumpah ini terdiri dari 298 lulusan Layanan Kesehatan 361 lulusan Teknologi Farmasi, dan 24 lulusan Teknologi Laboratorium Medik (TLM).
Ketua MKKS Bidang Kesehatan DIY Ari Widiastuti, pengambilan sumpah bersama ini adalah tonggak penting dalam menyambut generasi baru tenaga penunjang kesehatan yang berkualitas.
"Kami bangga melihat komitmen mereka untuk menjaga etika dan standar profesi dalam menjalankan tugas sebagai tenaga penunjang kesehatan. Semoga membawa perubahan dalam pelayanan kesehatan menjadi lebih baik," katanya, melalui keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).
Baca juga: DIY dan Gen Z-nya vs DBD: Dari Rebahan ke Garda Depan Kemanusiaan
Acara ini bukan sekadar formalitas tetapi juga merupakan wadah untuk mempererat hubungan antar alumni, serta memperkuat semangat kolaborasi dalam memajukan bidang kesehatan di DIY.
Ketua Perkumpulan Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia (Patkesindo) Gunarmi berpesan kepada lulusan agar senantiasa berpedoman pada Permenkes 80 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kerja.
"Kewenangan tugas kita diatur di dalam regulasi itu. Jadi, silakan dipahami dengan baik," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Vokasi Farmasi Indonesia (IVFI) Dedi Setiono mengingatkan agar selalu meningkatkan ilmu yang dimiliki.
"Jika sudah terjun di dunia kerja, hal yang harus diperhatikan yakni menyangkut perjanjian," jelas Dedi Setiono.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Agus Priyanto, memberi saran kepada lulusan supaya bergabung dengan organisasi profesi.
Selain itu dirinya juga mengingatkan para lulusan supaya memperhatikan isi kontrak kerja, ketika memilih berkarir di dunia kerja.
"Banyak keuntungan yang akan diperoleh antara lain pengembangan karir, update kebijakan, dan perlindungan hukum apabila terjadi sesuatu," pungkasnya. (hda)
Kelulusan 100 Persen, SMK Kesehatan Binatama Targetkan 21 Siswa Bekerja di Jepang |
![]() |
---|
SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta Bakal Punya Gedung Baru, Dilengkapi Fasilitas Praktik |
![]() |
---|
Festival Budaya Pendidikan Khusus 2024, Wadah Potensi Anak Berkebutuhan Khusus di DIY |
![]() |
---|
SMK Kesehatan Binatama Beri Wawasan Peluang Karir Lewat Jobfair dan Edufair di SCH |
![]() |
---|
19 Lulusan Prodi Profesi Arsitek UII Yogyakarta Jalani Sumpah Profesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.