BAZNAS DIY Luncurkan Gerai ZCoffee di UNU Yogyakarta, Dorong Kemandirian Mahasiswa Lewat Wirausaha
Berbeda dari bantuan konsumtif yang hanya bersifat sementara, ZCoffee dirancang sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus memperkuat peranannya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa.
Pada Rabu (30/4/2024), BAZNAS DIY secara resmi meluncurkan gerai wirausaha sosial bertajuk ZCoffee di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Gerai ini menjadi yang kedua diluncurkan setelah sebelumnya hadir di kampus Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Program ini merupakan bagian dari strategi besar BAZNAS untuk membumikan lima program utama, yakni DIY Cerdas, DIY Sehat, DIY Peduli, DIY Taqwa, dan DIY Sejahtera.
Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si., menuturkan bahwa peluncuran ZCoffee di lingkungan kampus bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang mandiri dan berdaya secara ekonomi.
“Perguruan tinggi adalah tempat yang sangat strategis untuk membangun budaya kemandirian dan tanggung jawab sosial. Kami harap keberadaan ZCoffee ini bisa bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa maupun rekan-rekan pengelola dari UNU Yogyakarta sendiri,” kata Puji.
Berbeda dari bantuan konsumtif yang hanya bersifat sementara, ZCoffee dirancang sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan.
Mahasiswa yang tergolong mustahik (penerima zakat) diberdayakan untuk mengelola seluruh lini usaha, dari hulu ke hilir.
“Harapannya, setelah menerima manfaat, mereka akan bisa memberi. Tidak hanya stuck di hari ini saja. Kami ingin penerima zakat punya jalan keluar dari kesulitan ekonomi dan ke depannya mandiri secara finansial,” ujar Puji.
BAZNAS DIY menargetkan lima gerai ZCoffee aktif pada tahun ini, dengan lokasi lain direncanakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Universita Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Seluruh gerai akan dijalankan oleh mustahik binaan yang telah dilatih sebagai barista, pengelola, dan pengusaha.
ZCoffee sendiri bukan sekadar bisnis kopi biasa.
Seluruh bahan baku diambil dari petani lokal, sementara proses penggilingan dan penyajian dilakukan oleh para mustahik.
Model ini menjadikan ZCoffee sebagai ekosistem pemberdayaan ekonomi umat yang berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal kopi. Ini adalah bagian dari edukasi wirausaha yang ingin kami tanamkan. Mudah-mudahan ZCoffee bisa berkembang, dan makin banyak yang terbantu,” ucap Puji.
16.900 Siswa Didorong untuk Jadi Wirausaha Muda Tangguh |
![]() |
---|
Disnaker Kulon Progo Optimalkan Kemampuan Wirausaha Warga Disabilitas Lewat Program Pendampingan |
![]() |
---|
50 Kader Pramuka di DIY Difasilitasi Inkubasi Bisnis Saka Wirausaha 2025, Terbanyak dari Kota Yogya |
![]() |
---|
Sikapi Tantangan Ekonomi, IKATI UII Dorong Mahasiswa Intip Peluang Wirausaha |
![]() |
---|
Delapan Pasang Pengantin Nikah Bareng di Bantul, Maharnya Satu Buku Bacaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.