16.900 Siswa Didorong untuk Jadi Wirausaha Muda Tangguh

ZEP fase kedua dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kewirausahaan yang lebih komprehensif bagi siswa. 

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
ENTREPRENEUR - 16.900 siswa didorong untuk menjadi entrepreneur 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia meluncurkan fase kedua Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) dengan skala yang lebih besar serta pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

Program edukasi kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja ini akan berlangsung hingga tahun 2028 dan menjangkau lebih dari 16.900 siswa dari 105 SMA dan SMK di tujuh kota dan kabupaten: Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar.

ZEP fase kedua dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kewirausahaan yang lebih komprehensif bagi siswa. 

Mereka memulai dengan membangun pola pikir wirausaha, mengeksplorasi peluang usaha, dan menyusun rencana bisnis yang matang.

Rencana tersebut kemudian diwujudkan melalui pendirian dan pengelolaan usaha mikro di sekolah, sehingga siswa dapat merasakan proses menjalankan bisnis secara nyata sekaligus mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. 

Dalam perjalanannya, siswa juga mendapatkan bekal tambahan berupa pelatihan manajemen finansial, termasuk investasi dan manajemen risiko, serta pelatihan kesiapan kerja yang menajamkan keterampilan kepemimpinan dan pengelolaan tim. 

Edhi Tjahja Negara, Country Manager Zurich Indonesia, mengungkapkan Zurich Indonesia percaya keterampilan kewirausahaan dan literasi keuangan adalah bekal penting bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik. 

Melalui ZEP fase kedua, kami tidak hanya ingin membangun kemampuan bisnis siswa, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian mereka.

“Kami bangga dapat melanjutkan perjalanan program ini untuk memberi dampak positif yang lebih luas bagi sekolah, guru, dan siswa di Indonesia,” katanya, Jumat (12/9/2025).

Upaya memperluas akses pembelajaran kewirausahaan dilakukan dengan melibatkan guru sebagai motor penggerak. 

Guru akan mendapatkan pelatihan dan dukungan untuk mengintegrasikan modul kewirausahaan ke dalam kelas. 

Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran kewirausahaan yang kontekstual sekaligus memastikan keberlanjutan melalui adopsi jangka panjang di sekolah.

Adriana Poglia, Head of Enabling Social Equity Z Zurich Foundation, mengatakan, setiap hari, akan ada potensi besar yang dimiliki generasi muda untuk bermimpi dan mewujudkannya. 

“Yang mereka butuhkan adalah pelatihan yang relevan dan akses yang setara terhadap peluang,” bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved