Delapan Pasang Pengantin Nikah Bareng di Bantul, Maharnya Satu Buku Bacaan

Nikah bareng bahagia ini digelar untuk mewujudkan mimpi masyarakat, utamanya bagi mereka yang tidak mampu.

Tribun Jogja/ Neti Istimewa Rukmana
NIKAH BARENG - Prosesi kirab nikah bareng di The Ratan - Multi Use Building Kabupaten Bantul, Selasa (24/6/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Delapan pasang pengantin terlihat bahagia mengikuti prosesi nikah barang di The Ratan - Multi Use Building Kabupaten Bantul, Selasa (24/6/2025). 

Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, sebelum akad nikah dimulai, terdapat prosesi kirab yang diiringi oleh alunan musik tradisional, pasukan bergada, hadrah, gunungan buku, hingga pertunjukan wayang kulit.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DIY, Puji Astuti, berujar nikah bareng bahagia ini digelar untuk mewujudkan mimpi masyarakat, utamanya bagi mereka yang tidak mampu.

"Kami mencoba membantu saudara-saudara yang kurang beruntung, yang sudah waktunya menikah, sudah siap lahir batin, tetapi belum bisa melaksanakan nikah. Jadi, kami mencoba untuk mewujudkan mimpi mereka," katanya, kepada awak media.

Di samping itu, pihaknya juga menggelar nikah bareng bahagia untuk menyambut 1 Muharam atau Tahun Baru Islam.

Bahkan, para pengantin menggunakan ragam busana mulai dari Jawa, Melayu, hingga klasik.

Uniknya, prosesi Ijab qobul nikah bareng ini dilakukan dalam satu pelaminan dengan dua tempat ijab bersamaan di tengah-tengah pagelaran wayang cekak oleh dalang cilik Ki Lanang Bejo Lakune. 

"Lalu, diiringi karawitan yang mengandung filosofi bahwa pernikahan mereka akan mengarungi kehidupan yang panjang seperti alunan gending Jawa yang sarat akan makna untuk meraih kehidupan sejahtera," tuturnya. 

Baca juga: Proyek Pelebaran Jalan Batas Bantul Kota Dimulai dengan Pemotongan Pohon di Bahu Jalan

Tidak hanya itu, mahar yang diserahkan dalam nikah bareng ini juga unik, yaitu seperangkat alat Salat dan satu buku bacaan sebagai lambang ilmu serta semangat kehidupan kemakmuran yang diharapkan bisa mandiri setelah menikah nanti. 

"Prosesi ijab qobul dipimpin Kepala KUA Sewon, Mustafied Amna, penghulu Imam Bukhori, serta Banun Al Amin. Kami, jajaran Baznas juga hadir sebagai saksi. Dan pelaksanaan nikah bareng ini kami gelar dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk forum ta'aruf Indonesia," ucap dia.

Disampaikannya, nikah bareng ini sempat dilirik oleh banyak pasangan pengantin.

Namun, tidak semua yang mendaftar bisa mengikuti momen tersebut dikarenakan ada beberapa syarat, termasuk salah satu pengantin harus berasal dari DIY dan cukup usia untuk menikah.

"Maka, nanti kami masih menggelar acara serupa pada Agustus untuk membantu mewujudkan mimpi para calon pengantin," tuturnya. 

Salah satu pasangan pengantin Didik Prasetyo (35), warga Klaten, Jawa Tengah dan Asih Wulandari (40), warga Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, mengaku senang bisa mengikuti prosesi nikah bareng.

"Alhamdulillah, akhirnya kami bisa melangsungkan akad nikah tanpa biaya, karena semuanya, mulai dari mahar, pakaian, sampai make up, ditanggung sama panitia nikah bareng. Jadi kami terbantu dan tidak mengeluarkan uang sama sekali," ucapnya. 

Sepasang pengantin ini, tadinya sudah menjalani hubungan asmara selama lima tahun terakhir. Kemudian, bermaksud melaksanakan ijab qobul, namun baru terlaksana.

"Jadi, begitu dapat kabar ada nikah bareng, kami langsung daftar dan prosesnya cukup mudah. Memang ada beberapa syarat, tapi alhamdulillah telah berjalan dengan baik," tutup dia.(*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved