Tips Kesehatan

Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik

Namun, tahukah kamu bahwa produksi gas usus dalam jumlah normal justru bisa menjadi pertanda baik bagi kesehatan sistem pencernaan, terutama kesehatan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
freepik
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik 

Kentut yang berlebihan, disertai perut kembung yang menyakitkan, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau konstipasi), atau bau yang sangat busuk dan persisten bisa menjadi indikasi adanya beberapa hal berikut ini: 

a. Intoleransi Makanan

Misalnya, intoleransi laktosa dapat menyebabkan peningkatan produksi gas setelah mengonsumsi produk susu.

b. Ketidakseimbangan Mikrobiota Usus (Disbiosis) 

Perubahan komposisi bakteri di usus dapat menghasilkan lebih banyak gas atau jenis gas yang berbeda.

c. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) 

Kondisi ini seringkali disertai dengan perubahan produksi gas dan ketidaknyamanan perut.

d. Infeksi Saluran Pencernaan 

Beberapa infeksi bakteri atau parasit dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dan gejala lainnya.

e. Penyakit Crohn atau Kolitis Ulserativa 

Kondisi peradangan usus ini juga dapat memengaruhi produksi gas.


Dengarkan "Bahasa" Perutmu 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kentut dalam jumlah wajar dan tidak disertai gejala mengkhawatirkan lainnya sebenarnya bisa menjadi indikator bahwa sistem pencernaanmu, terutama mikrobiota usus, berfungsi dengan baik. 

Proses fermentasi makanan oleh bakteri baik menghasilkan gas sebagai produk sampingan yang normal dan bahkan bermanfaat. 

Namun, penting untuk memperhatikan perubahan signifikan dalam frekuensi, bau, dan adanya gejala penyerta, karena hal tersebut bisa menjadi sinyal adanya masalah yang perlu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan. 

Jangan lagi menganggap kentut hanya sebagai hal yang memalukan, tetapi dengarkan "bahasa" perutmu, karena ia seringkali memberikan petunjuk penting tentang kesehatan "jeroan" kita. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved