Menteri Lingkungan Hidup Bakal Terjunkan Tim Penyelidik Sampah, Ini Respon Wali Kota Yogyakarta
Hasto pun menegaskan, melalui skema tersebut, sampah di Kota Yogyakarta sudah diolah secara real time sedari pertengahan April silam.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq membuka opsi menerjunkan tim penyelidik untuk meninjau pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta.
Hal tersebut, disampaikannya selepas meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banyuroto, Kabupaten Kulon Progo, pada Sabtu (20/4/2025) lalu.
"Saya minggu depan ini mengirim kembali tim penyelidik untuk melakukan penyelidikan sampah di Yogya, karena sampai hari ini kami belum tahu sampahnya lari ke mana," katanya.
Merespons rencana Menteri LH, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, angkat bicara.
Menurutnya, Pemkot Yogyakarta sepenuhnya mengikuti arahan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Salah satunya, merealisasikan skema pengolahan sampah secara real time, dengan memaksimalkan peran Unit Pengolahan Sampah (UPS).
"Kita menggunakan (UPS) di Piyungan, kemudian yang di luar Piyungan kita pakai insinerator (alat pembakar sampah)," katanya, Senin (21/4/2025).
Hasto pun menegaskan, melalui skema tersebut, sampah di Kota Yogyakarta sudah diolah secara real time sedari pertengahan April silam.
Sehingga, limbah yang terproduksi pada hari itu, langsung dikelola habis tanpa meninggalkan tumpukan di depo atau tempat penampungan sementara.
"Depo-depo sudah kosong. Sekarang ini tinggal (pengolahan sampah) real time. Real time-nya satu hari sekitar 300an ton kurang lebih," ungkapnya.
Baca juga: Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq Minta Bupati Kulon Progo Tindak Tegas Sampah Kiriman Ilegal
"Yang sudah real time itu kita selesaikan melalui insinerator dan lewat mitra. Kemudian, kita bikin RDF juga. Jadi, teralokasi semua lah," imbuh Hasto.
Adapun mitra yang dimaksud adalah Kalurahan Panggungharjo dan ITF Bawuran, untuk mendukung pengolahan sampah di Kota Yogyakarta.
Dengan begitu, eks Bupati Kulon Progo tersebut menegaskan, arah dan skema pengolahan sampah di Kota Yogyakarta sudah sangat terencana.
"Nanti ke depan selain Panggung Harjo ada di Bawuran juga ya. Jadi, sudah jelas, tidak ada yang tidak jelas sampahnya," ucapnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, menandaskan, bahwa persoalan sampah perlahan telah terselesaikan.
Dengan potensi produksi limbah mingguan di Kota Yogyakarta di angka 1.423 ton, kapasitas pengolahan sampah per pekannya sudah menyentuh 1.650 ton.
"Yang jelas persoalan yang ada kemarin sudah diselesaikan. Sudah ditangani dari hulu sampai hilir. Kami juga terus berkoordinasi dengan DLHK DIY," pungkasnya. (*)
Kru Drama Korea yang Dibintangi Suzy dan Kim Seon Ho Dikritik Usai Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Terjunkan 812 Atlet, Wali Kota Yogya Targetkan Juara Umum di Porda XVII DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.