Berita Internasional

Rupiah Menguat Rp 16.787 Usai AS Bebaskan Tarif untuk Produk Elektronik

Nilai tukar rupiah menguat tipis pada awal perdagangan Senin pagi, 14 April 2025. Rupiah dibuka naik sebesar 9 poin atau 0,05 persen

Vecteezy
Rupiah Menguat Rp 16.787 Usai AS Bebaskan Tarif untuk Produk Elektronik 

TRIBUNJOGJA.COM - Nilai tukar rupiah menguat tipis pada awal perdagangan Senin pagi, 14 April 2025. Rupiah dibuka naik sebesar 9 poin atau 0,05 persen ke level Rp 16.787 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.796 per dolar AS. 

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari Amerika Serikat.

Salah satu pemicunya adalah kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang memutuskan untuk mengecualikan sejumlah produk elektronik dari tarif resiprokal. 

Mengutip laporan Anadolu Agency, setidaknya ada sekitar 20 jenis produk yang dibebaskan dari tarif baru tersebut, seperti ponsel, komputer, chip semikonduktor, router, dan perangkat elektronik lainnya.

Pengecualian tarif ini diberlakukan terhadap barang-barang impor dari berbagai negara, termasuk China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia. 

Baca juga: Impor DIY pada Februari 2025 Turun Jadi 14,81 juta US Dollar, Mayoritas Bahan Baku Penolong

Negara-negara tersebut sebelumnya sempat menyuarakan keberatan terhadap kebijakan tarif yang dinilai merugikan sektor industri dan perdagangan global. 

“Keputusan Trump untuk mengecualikan peralatan elektronik dari tarif baru memberi sentimen positif ke pasar. Saham-saham Asia, khususnya sektor teknologi dan produsen elektronik, mengalami penguatan pagi ini. Ini turut mendorong penguatan rupiah,” jelas Ariston dikutip Tribunjogja.com dari laman Kompas.com.

Selain itu, pelemahan indeks dolar AS turut memberikan dorongan tambahan bagi mata uang rupiah. Indeks dolar turun di bawah level 100 titik yang terakhir tercapai pada Juli 2023  karena meningkatnya kekhawatiran pasar atas dampak negatif dari kebijakan tarif terhadap perekonomian dan stabilitas keuangan AS.

“Sentimen-sentimen ini memberikan ruang napas bagi rupiah, meskipun pasar tetap bergerak dinamis dan rentan terhadap perubahan arah secara tiba-tiba,” tambah Ariston.

Berdasarkan kondisi pasar saat ini, Ariston memperkirakan rupiah memiliki peluang untuk menguat ke level support Rp 16.700 per dolar AS, dengan level resisten berada di sekitar Rp 16.800 per dolar AS.

( Tribunjogja.com / Kompas.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved