“Hasil pertemuan kemarin belum mengarah ke bentuk yang final. Namun kami siap membagikan informasi ini kepada anggota dan mendata hotel mana saja yang bersedia terlibat dalam kegiatan sosial ini,” tandasnya.
Dengan situasi industri perhotelan yang sedang tidak baik akibat penurunan tingkat hunian—khususnya hotel-hotel yang bergantung pada pasar pemerintah—PHRI berharap Pemkot juga memahami kondisi ini.
“Sejak awal tahun, hunian turun signifikan karena dampak Inpres, khususnya hotel yang 60 persen pasarnya dari pemerintah. Banyak hotel terpaksa melakukan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja non-karyawan tetap,” ungkap Wahyu.
PHRI DIY tetap membuka diri untuk bersinergi, namun berharap agar program food bank dilihat sebagai kolaborasi sosial sukarela, bukan kewajiban yang dibebankan kepada pelaku industri perhotelan di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.