Ricuh Suporter PSIM Vs Persib

177 Suporter Persib Bandung Dipulangkan PascaKericuhan, Pemkot Yogyakarta Pastikan Situasi Kondusif

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menegaskan pentingnya introspeksi bersama untuk menjaga keamanan dan suasana kondusif

|
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kericuhan antarsuporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta seusai laga di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Minggu (24/8/2025), menjadi catatan serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menegaskan pentingnya introspeksi bersama untuk menjaga keamanan dan suasana kondusif di kota pelajar.

“Sebenarnya situasi kemarin itu seharusnya tidak perlu terjadi. Dua belah pihak tetap harus meredam. Suporter Persib sebagai tamu mestinya bisa bersikap baik, dan kita sebagai tuan rumah juga harus menjadi tuan rumah yang baik. Jadi diharapkan ke depan sama-sama saling menjaga agar tetap kondusif,” kata Wawan.

Menurut Wawan, Pemkot Yogyakarta bersama aparat sebenarnya telah berupaya mengantisipasi potensi kericuhan.

Regulasi yang berlaku juga menegaskan bahwa suporter tamu tidak diperkenankan hadir.

Namun, kenyataannya sejumlah suporter Bandung tetap datang ke Yogyakarta.

“Padahal juga sudah dilakukan upaya persuasif, baik dari pemerintah kota maupun dari forkopimda, termasuk kepolisian dan Kodim. Kami juga sudah memonitor terus sejak malam sebelumnya. Tapi ya mungkin ini letupan-letupan yang sangat disayangkan,” ujarnya.

Ia menegaskan, meski insiden sempat menimbulkan ketegangan, pemerintah segera bertindak cepat. 

“Kami langsung mengamankan situasi, memberikan bantuan, termasuk memfasilitasi pemulangan. Di rumah sakit juga sudah kita bantu. Jadi, menurut kami sebagai tuan rumah, sudah berupaya seoptimal mungkin untuk mengantisipasi hal-hal tersebut,” tambah Wawan.

Baca juga: Polisi Pulangkan Sejumlah Oknum Suporter yang Terlibat Ricuh Seusai Laga PSIM Vs Persib di Jogja

Bagi Wawan, insiden ini menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang.

“Untuk ke depan, kita sama-sama introspeksi. Suporter maupun tuan rumah harus sama-sama menjaga keamanan kota Yogyakarta. Sayang sekali kalau ada hal kecil yang menodai citra kota kita,” ucapnya.

Ia juga menyinggung perlunya kerja sama semua pihak—pemerintah, aparat keamanan, klub, hingga kelompok suporter—agar sepak bola tetap menjadi hiburan, bukan pemicu konflik.

Hoaks Korban Jiwa

Sehari setelah kericuhan, beredar kabar di media sosial yang menyebutkan adanya korban meninggal dunia.

Namun, informasi itu dibantah kepolisian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved