Ekonomi Tak Pasti

Keresahan dan Strategi Pengusaha Muda Jogja Hadapi Ekonomi Tak Pasti

Kata dia, tidak semua muncul ke permukaan. Akan tetapi ada keresahan soal keberlanjutan, daya beli masyarakat dan tentunya soal efisiensi operasional.

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Kompas.com
PENGUSAHA RESAH: Ilustrasi Pengusaha. Pengusaha muda di Yogyakarta saat ini mulai resah karena mengahadapi tekanan akibat ketidakpastian ekonomi. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pengusaha muda di Yogyakarta saat ini mulai resah karena mengahadapi tekanan akibat ketidakpastian ekonomi. Mereka berusaha agar tetap bertahan dengan sejumlah strategi, mulai dari efisiensi, adaptasi maupun kolaborasi. 

Pengusaha Muda Yogyakarta, Vita Subiyakti mengungkapkan kondisi di lapangan saat ini banyak pelaku usaha yang sebenarnya merasakan tekanan cukup besar.

Kondisi ini, kata dia, tidak semua muncul ke permukaan. Akan tetapi ada keresahan soal keberlanjutan, daya beli masyarakat dan tentunya soal efisiensi operasional.

Walau demikian, ia berkeyakinan kualitas seorang pengusaha diuji di tengah kondisi ini. 

"Kalau bicara di lapangan, jujur saja, banyak pelaku usaha mulai merasa tekanan yang cukup besar. Mungkin tidak semua terlihat di permukaan, tapi ada keresahan soal keberlanjutan, soal daya beli masyarakat, dan tentu soal efisiensi operasional. Tapi yang terjadi adalah justru di momen seperti inilah kualitas seorang pengusaha diuji, bukan hanya soal bertahan, tapi bagaimana bisa tetap relevan, adaptif dan kolaboratif," kata Vita, Kamis (10/4/2025). 

Ketua Bidang 8, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, & Infokom, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DIY, ini menggeluti dua bidang usaha. Antara lain di bidang Teknologi Informasi yaitu distribusi peralatan kasir, sistem informasi penjualan dan Artificial Intellegent (AI) dengan brand Breeze dot id dan Botika dot online. 

Vita juga menekuni F&B management serta training dan consultant dengan brand SixSenses. Di usaha boga ini, Vita bahkan didapuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) DIY.

Menurut dia, dampak ketidakpastian ekonomi saat ini mulai terasa, terutama shifting atau perubahan perilaku konsumen. Ia mencontohkan, di sektor F&B mulai mengalami penurunan frekuensi kunjungan. Konsumen cenderung lebih selektif dan fokus terhadap value. 

Sedangkan di bidang teknologi, para klien cenderung mencari solusi yang benar-benar efisien dan bisa memberikan dampak langsung ke operasional mereka.

Kondisi ini, baginya, menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk terus mengembangkan sistem berbasis AI untuk mendukung untuk mendukung efisiensi perilaku konsumen.

"Beberapa partner UMKM yang kami dampingi juga mulai mengalami tantangan di cash flow dan kesulitan ekspansi pasar. Tapi kembali bahwa ini bukan hanya cerita tentang tekanan, ini juga cerita tentang ketahanan, tentang kreativitas dan tentang kemampuan untuk bertumbuh di tengah kondisi ekonomi globlal saat ini," ujarnya. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi, Ia mempercayai bahwa yang paling terpenting bagi para pelaku usaha adalah mindset.

Pola pikir terbuka dan mau beradaptasi membuat celah untuk tumbuh. Hal itu yang terus didorong di internal bisnis maupun di organisasi.

Sejumlah strategi pun terus diupayakan untuk menghadapi situasi ini. Misalnya, di bidang teknologi, Vita mengaku fokus pada pengembangan teknologi yang bisa membantu proses bisnis client tetap berjalan tanpa harus menambah beban dalam kondisi efisiensi.

Adapun SixSenses, pihaknya mengubah dari yang semula hanya berfokus pada bisnis restoran atau F&B Management, saat ini mencoba hal baru ke bidang edukasi SDM melalui Training dan Pendampingan pelaku usaha yang ingin membangun bisnis F&B melalui jasa konsultant untuk bisnis yang lebih berkelanjutan. 

Disamping itu, Vita juga percaya kekuatan kolaborasi dengan membuka ruang kerjasama lintas sektor. 

"Di era sekarang, bertahan sendirian itu berat, tetapi kalau kita jalan bersama, saling bantu, saling tumbuh, saya percaya masa depan bisa tetap cerah bahkan dalam kondisi paling menantang sekalipun," kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved