Program WiFi Gratis Padukuhan di Sleman Dievaluasi 

Program prioritas Pemkab Sleman yang sedang dalam proses penyelidikan pihak kepolisian ini mendapat banyak keluhan dari masyarakat

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
EVALUASI - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, saat memberikan keterangan, Selasa (8/4/2025). Harda Kiswaya mengatakan program WiFi padukuhan saat ini sedang dievaluasi. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program WiFi gratis yang menyasar seluruh Padukuhan di Kabupaten Sleman saat ini tengah dievaluasi.

Pasalnya, program prioritas Pemkab Sleman yang sedang dalam proses penyelidikan pihak kepolisian ini mendapat banyak keluhan dari masyarakat, utamanya terkait spesifikasi jangkauan jaringan yang dinilai sangat terbatas. 

Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan program WiFi padukuhan saat ini sedang dievaluasi.

Sebab pihaknya mendapatkan masukan dari masyarakat terkait jangkauan jaringan yang terbatas.

Ia menyebut jangkauan WiFi dikeluhkan masyarakat hanya di kisaran 20 meteran.

Sebab itu, pihaknya melakukan evaluasi untuk membuktikan keluhan tersebut. 

"Makanya ini saya perlu evaluasi, benar atau tidak itu. Kemudian kalau benar ya, kita betul-betul kita perbaiki," kata Harda, Selasa (8/4/2025). 

Ia mengungkapkan, program WiFi gratis tiap Padukuhan, yang merupakan program prioritas pemerintahan sebelumnya, sebenarnya baik.

Tujuannya untuk menghadirkan akses internet gratis ke masyarakat.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya diduga kurang sesuai harapan karena banyak masyarakat yang tidak puas.

Pihaknya kini melakukan evaluasi. Mengecek kebenaran keluhan dari masyarakat, sekaligus untuk menjamin mutu dan kualitas program. 

Baca juga: Inspektorat Lakukan Audit Pengadaan Bandwidth Kominfo Sleman 

Sembari dilakukan evaluasi, pengadaan WiFi maupun bandwidth di Kominfo Sleman juga sementara distop terlebih dahulu.

Lelang diminta dihentikan. Sebab, pihaknya membutuhkan hasil evaluasi untuk perbaikan program ke depan. 

"Saya tidak mau program yang baik ini hanya sekadar jalan apa adanya," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, proyek pengadaan langganan Wireless Fidelity (WiFi) gratis untuk padukuhan, komunitas dan pasar tradisional di Dinas Kominfo Sleman ini merupakan proyek multi years yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun.

Biaya program ini menggunakan tahun anggaran 2022 senilai Rp 3.203.200.000 sedangkan Rp 5.374.950.000 untuk anggaran tahun 2023.

WiFi gratis ini juga menjadi salah satu program prioritas dari Pemerintahan di Sleman sebelumnya. 

Selain dievaluasi karena banyak mendapat keluhan masyarakat, pelaksanaan program ini juga diduga terjadi penyelewengan.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, sebelumnya mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas perkara tersebut karena diduga ada markup atau selisih harga antara harga jual dengan harga beli dalam pengadaannya.

Dalam penanganan perkara ini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi. 

"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi. Dari pihak dinas, PPK, dan penerima manfaat juga sudah kita periksa," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved