Festival Klangenan Bantul 2025, Merawat Rasa dan Budaya di Bantaran Embung Imogiri
Mides hangat, wedang uwuh rempah, sate koyor yang gurih, dan kerajinan wayang kulit dan batik tulis Giriloyo menyambut pengunjung Festival Klangenan
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
FESTIVAL KLANGENAN 2025 - Pengunjung menikmati kuliner tradisional dalam Festival Klangenan 2025 di tepi Embung Imogiri 1, Kalurahan Wukirsari, Bantul, DIY, Sabtu (5/4/2025).
“Anak-anak bisa main mainan tradisional yang sekarang jarang terlihat. Tempatnya juga adem, cocok buat habiskan sore sampai malam,” katanya.
Sementara Ayu (23), mahasiswa asal Sleman, melihat festival ini sebagai pengalaman budaya yang menyeluruh.
“Setelah kulineran, saya beli wayang kulit mini buat oleh-oleh. Konsep festivalnya keren, tradisional tapi tetap kekinian,” ujarnya.
Dengan menyatukan kuliner, kerajinan, dan kekayaan tradisi, Festival Klangenan 2025 membuktikan bahwa warisan budaya bukan sekadar cerita lama.
Ia tetap hidup, hadir, dan memberi ruang bagi masyarakat untuk kembali terhubung dengan akar mereka.
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Warga Wukirsari Bantul Minta Kali Celeng dan Embung Imogiri 2 Dikeruk, Jika Meluap Memicu Banjir |
![]() |
---|
Kunjungi Embung Imogiri 2 Bantul, Menteri LH Hanif Faisol Singgung Perubahan Lanskap Penyebab Banjir |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Tingkatkan Mutu dan Jual Beli Produk Lokal Lewat Festival Klangenan 2025 |
![]() |
---|
Festival Klangenan Berikan Kenangan Bagi Pemudik Asal Bantul |
![]() |
---|
Bernostalgia di Festival Klangenan Bantul: Nikmati Jajanan Jadul hingga Mainan Tradisional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.