Sambut Libur Lebaran, 2.600 Ton Sampah Diangkut dari Depo di Kota Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan, terdapat 14 depo berukuran besar yang disasar proses pembersihan menjelang libur lebaran.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ribuan ton sampah berhasil diangkut dari deretan depo atau tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan, terdapat 14 depo berukuran besar yang disasar proses pembersihan menjelang libur lebaran.
"Sekarang hampir 14 depo besar selesai dibersihkan. Rencananya, hari ini depo Mandala Krida selesai kita bereskan," tandasnya, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya, depo yang berlokasi di sebelah barat Stadion Mandala Krida tersebut, merupakan tempat penampungan sampah dengan kapasitas terbesar.
Ia menyebut, kemungkinan, ada sekitar 2.600 ton timbunan sampah yang dikeluarkan dari 14 depo besar yang tersebar di penjuru Kota Pelajar.
"Saya mendapat informasi awal, dugaannya sekitar 1.600 ton. Tapi, ternyata, setelah dibongkar itu 2.500 ton lebih. Ternyata sebanyak itu," ujarnya.
Baca juga: Hasto Wardoyo: Pembangunan Kota Yogyakarta Berorientasi pada SDM
Hasto pun menegaskan, nantinya setelah depo dibereskan, masyarakat tidak bisa secara langsung mengakses pembuangan limbah di depo.
Selaras dengan program pengelolaan sampah berbasis kewilayahan, sampah rumah tangga akan dihimpun melalui penggerobak atau transporter.
"Jadi, warga di RT dan RW melakukan guyub rukun, gotong royong untuk iuran pembuangan sampah lewat penggerobak. Kita ingin warga gotong royong," cetusnya.
Mantan Bupati Kulon Progo tersebut berharap, muncul keikhlasan dari masyarakat untuk ambil bagian dalam mensukseskan program pemerintah itu.
Bukan tanpa alasan, pihaknya masih mendapat keluhan terkait kesungkanan pemangku RT atau RW untuk menarik iuran penggerobak dari warga.
"Jangan sampai nanti ada warga protes, kok ada yang nariki iuran. Saya di open house itu ada yang menyampaikan, merasa takut mau ngajak warganya gotong royong," urai Hasto. (*)
Temuan BPK DIY Semester 2 2024: Pengelolaan Sampah di Kota Yogyakarta dan Sleman Belum Efektif |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat SasaranĀ |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Optimis Paket Strategis 2025 Bisa Diselesaikan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.