Hikmah Ramadan 1446 H

Rukun dengan Tetangga, Kenapa Tidak ?

Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan dapat hidup sendiri, hidup tanpa orang lain di sekitarnya. 

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Jamilludin SSosI MA, Penyuluh Agama Islam KUA Sedayu 

Oleh : Jamilludin SSosI MA, Penyuluh Agama Islam KUA Sedayu

TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan dapat hidup sendiri, hidup tanpa orang lain di sekitarnya. 

Oleh karena itu manusia membutuhkan manusia yang lain, sebagai pasangan hidup, rekan kerja, bersosialisasi dan bermuamalah. Juga dalam kehidupan bermasyarakat, maka seseorang membutuhkan saudara, kerabat atau bahkan orang lain yang akan menjadi tetangga.

Menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari di dalam salah satu karyanya, Arbain Haditsan Tata'allaq bi Mabadi' Jamiyyah Nahdatil Ulama menjelaskan bahwa tetangga yaitu orang yang tinggal berdampingan deretan 40 rumah. 

Sebelah kanan 40 rumah, sebelah kiri 40 rumah, 40 rumah ke depan, dan 40 rumah ke belakang. 

Maka, dibutuhkan cara berkomunikasi dan membangun relasi dengan tetangga sehingga berdampak pada terwujudmya lingkungan yang aman, nyaman dan rukun.

Dalam hadits, Nabi Muhammad bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya. (HR. Bukhari-Muslim), 

Imam Az-Zarqani dalam kitab Syarhul Zarqani ‘ala al-Muwattha’ memberikan penjelasan terkait cara memuliakan tetangga yakni bisa dilakukan dengan wajah yang ceria, wajah yang ramah, memberikan hadiah, tidak menyakiti, bersabar atas kesalahan tetangga, dan lain sebagainya.

Yang juga sangat penting dipahami bahwa dalam bertetangga harus saling menyadari akan keberagaman dan perbedaan, harus bersedia melepaskan segala jabatan ataupun status sosial sehingga sangat terbuka untuk saling mengenal satu sama lainnya. 

Saling membantu dalam keadaan suka maupun duka, karena hakikatnya tetangga adalah saudara yang paling dekat. 

Maka momentum bulan Ramadan ini, kita dapat menjalin kebersamaan dengan tetangga juga berbagi kebahagiaan dengan tetangga, misalnya dengan membagikan takjil atau hidangan berbuka puasa, meskipun hanya berupa lontong dan gorengan, sebagaimana tradisi di masyarakat.

Selain itu, kita juga bisa menunjukkan kepedulian dengan menjaga ketenangan lingkungan, seperti menyalakan petasan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved