Rembag Kaistimewan: Renovasi Museum Gunung Merapi Selesai, Fasilitas Baru Siap Sambut Pengunjung 

Pemerintah Kabupaten Sleman menyelesaikan proyek renovasi besar-besaran Museum Gunung Merapi yang kini siap untuk menyambut pengunjung. 

|
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: ribut raharjo
Istimewa
REMBAG KAISTIMEWAN - Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho bersama Kepala Dinas DPUPKP Sleman, Mirza Anfansury dan Edukator Museum Gunung Merapi Rochmad Kurniawan dalam Rembag Kaistimewan membahas renovasi Museum Gunung Merapi yang sudah selesai dan siap sambut pengunjung dengan fasilitas baru. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemerintah Kabupaten Sleman menyelesaikan proyek renovasi besar-besaran Museum Gunung Merapi yang kini siap untuk menyambut pengunjung. 

Renovasi ini didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais), yang menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk melestarikan warisan budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Sleman (DPUPKP Sleman), Mirza Anfansury,proyek renovasi dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama dimulai pada 2023 dengan anggaran sekitar Rp6 miliar, dan dilanjutkan dengan tahap kedua pada 2024 dengan anggaran sekitar Rp 5 miliar.

Renovasi ini diharapkan selesai pada Desember 2024 dan akan meningkatkan kualitas fasilitas di museum yang terletak di lereng Gunung Merapi ini.

"Renovasi ini tidak hanya untuk memperbaiki bangunan yang sudah mulai rusak, tetapi juga untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Sebagian besar kerusakan terjadi di atap yang menyebabkan kebocoran, dan itu sudah kami tangani pada tahun 2023. Untuk tahap 2024, kami akan fokus pada pemasangan penutup cor dan penambahan genset agar museum tetap beroperasi meski terjadi pemadaman listrik," ujar Mirza dalam podcast Rembag Kaistimewaan Bertajuk "Merapi yang Tak Pernah Padam : Cerita dari Museum Gunung Merapi, Kamis (20/3).

Sementara itu Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menambahkan bahwa renovasi Museum Gunung Merapi ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ekosistem dan tata ruang yang ada di kawasan tersebut.

"Museum Gunung Merapi merupakan salah satu ikon keistimewaan Yogyakarta. Keistimewaan ini bukan hanya terletak pada budaya, tetapi juga pada cara kita menjaga dan mengembangkan sumber daya alam dan sejarah yang ada, seperti Gunung Merapi," ujar Aris.

Aris menyebut, renovasi Museum Gunung Merapi yang saat ini dikelola oleh Pemkab Sleman terpaksa harus dilakukan dalam dua tahap karena memang membutuhkan anggaran yang besar.

Saat Pemkab Sleman mengajukan anggaran dari danais untuk renovasi museum, pihaknya meminta supaya dialokasikan dalam dua tahap.

Setelah itu, program renovasi akhirnya dilaksanakan pada 2023 dan 2024 dengan anggaran sekitar Rp 11 miliar.

Ke depan, lanjut Aris, pemerintah juga akan melengkapi fasilitas, terutama terkait dengan sarana transportasi menuju ke museum.

Salah satunya dengan membuat kajian untuk mengoperasionalkan Trans Jogja hingga ke kawasan Museum Gunung Merapi.

" Namun memang membutuhkan kajian yang mendalam. Jika memang memungkinkan, danais bisa dimanfaatkan untuk itu(penyediaan sarana transportasi umum),"ucapnya.

Selain renovasi bangunan, berbagai peningkatan fasilitas juga dilakukan untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved