Ekonom FEB UGM: Evaluasi APBN Perlu Berbasis Bukti Empiris
Selama dua bulan pertama tahun 2025, penerimaan negara mencapai Rp 316,9 triliun, sementara realisasi belanja negara mencapai Rp 348,1 triliun.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dikatakan dia, pemerintah perlu melakukan pemantauan efektivitas kebijakan di sepanjang rantai hasil (results chain) untuk memastikan anggaran digunakan secara optimal.
“Harus memantau di sepanjang rantai hasil sehingga kinerja yang kurang dapat diidentifikasi dan diatasi,” tuturnya.
Pengembangan logika intervensi yang lebih kuat untuk intervensi, lanjut Evi, akan mengidentifikasi lebih jelas langkah-langkah antara yang utama dalam mencapai hasil.
Selain itu, juga dalam menetapkan pengukuran untuk memantau apakah langkah-langkah tersebut tercapai.
Misalnya, sektor infrastruktur harus lebih berfokus pada pemeliharaan untuk menghindari rehabilitasi yang mahal dan masalah keselamatan di kemudian hari.
“Syarat kinerja pemerintahan yang lebih baik adalah kombinasi dari kapasitas institusional dan political will,” jelasnya. (*)
Bagaimana Dampak Ekonomi ke Indonesia setelah Konflik Iran-Israel? Begini Kata Ekonom UGM |
![]() |
---|
Akademisi dan Peneliti dari Berbagai Negara Bahas Transparansi Akuntansi di Konferensi AAEE |
![]() |
---|
Langkah UGM Terkait Status Mahasiswa Pengemudi BMW usai Resmi Jadi Tersangka Laka Maut |
![]() |
---|
Gegara Pelat Nomor BMW, Warganet Menduga Ada Pemalsuan BB Laka Maut, Begini Tanggapan Polda DIY |
![]() |
---|
FH UGM Beri Pendampingan Hukum pada Keluarga Mahasiswa Korban Laka Maut di Sleman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.