Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Rancang Beragam Program untuk Tingkatkan Produksi
Program yang didanai oleh Dana Keistimewaan DIY tersebut bertujuan untuk membangun kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar.
Produksi ikan tangkap maupun budidaya tahun 2024 mencapai 19 ribu ton.
Selain memiliki laut sepanjang 26 kilometer, potensi kelautan dan perikanan di Kulon Progo juga mampu dioptimalkan oleh kelompok nelayan dan pembudidaya ikan.
Tercatat ada 489 kelompok pembudidaya ikan, 55 di antaranya kelompok perempuan, 87 kelompok pengolah dan pemasar, 33 di antaranya kelompok perempuan, dan 48 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo pun telah merancang berbagai program untuk dapat meningkatkan produksi kelautan dan perikanan, salah satunya Gerbang Segoro.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo, Trenggono Trimulyo, mengatakan Gerbang Segoro atau Gerakan Membangun Dengan Semangat Gotong Royong merupakan inovasi yang lahir dari program pengembangan budaya bahari.
Program yang didanai oleh Dana Keistimewaan DIY tersebut bertujuan untuk membangun kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir.
Ada tiga tahapan dalam Gerbang Segoro, pertama Cecikal.
Tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan kelompok-kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah pemasaran, dan masyarakat pengawas.
“Kami fasilitasi, misal nelayan kami fasilitasi tempat pelelangan ikan yang bahkan menjadi yang terbaik dan termegah di DIY. Kemudian bantuan perahu motor tempel dan peralatan pendukung. Kami memfasilitasi pembudidaya ikan dengan budidaya kolam bulat. Lalu membangun rumah produksi, termasuk pelatihannya,” katanya.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo Pastikan Kesiapan Seluruh Sektor Telah Optimal di Libur Lebaran 2025
Kelompok yang sudah ditumbuhkan kemudian akan dikembangkan lagi di tahapan selanjutnya, yaitu Bebakal.
Tahapan selanjutnya adalah Tetinggal, yaitu upaya untuk menggenjot produksi dan produktivitas.
Program lainnya adalah Ngulir Budi, tujuan utamanya mewujudkan usaha untuk hilir budidaya ikan.
Program tersebut diawali dengan membuat unit perbenihan. Ia menyebut kebutuhan benih di Kulon Progo sekitar 120 juta per tahun.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Kulon Progo
produksi perikanan
Podcast Tribun Jogja
Gerbang Segoro
Bus AKAP Seruduk Pemotor di Sentolo Kulon Progo, Pengendara Luka-luka |
![]() |
---|
Kondisi Cuaca Tak Menentu, BPBD Kulon Progo Lakukan Antisipasi Dini dari Dampak Bencana |
![]() |
---|
Mesin ATM di Wates Kulon Progo Nyaris Dibobol Orang Tak Dikenal, Polisi Turun Tangan |
![]() |
---|
Pemotor Tabrak Truk di Wates Kulon Progo, Dua Orang Dilaporkan Terluka |
![]() |
---|
Satu Petani Bisa Hasilkan Rp2 Juta Per Bulan di Desa Agrowisata dan Perpus Digital Binaan Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.