Buruh Gendong di Pasar Beringharjo Belajar Mengaji

Khusus Jumat, ia menyempatkan waktunya untuk belajar mengaji, didampingi oleh ustazah pengajar dari BMT Beringharjo. 

Tribunjogja/Christi Mahatma
BURUH MENGAJI: Buruh gendong di Pasar Beringharjo belajar mengaji bersama, Jumat (14/03/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana Pasar Beringharjo terasa berbeda. Setiap hari Jumat pukul 12.45, para buruh gendong berkumpul di depan Sentong Endong Endong.

Satu per satu buruh gendong melepas sandalnya, kemudian duduk lesehan di atas tikar yang disediakan.

Para buruh gendong tersebut berdatangan untuk belajar mengaji.

Satu di antaranya adalah Pariyem. Lansia berusia 60 tahun tersebut menjadi buruh gendong di Pasar Beringharjo sejak 20 tahun lalu. 

Dulu, ia mampu menggendong barang bawaan hingga 75 kilogram. Namun tubuhnya yang semakin tua membuatnya mengurangi beban bawaan, dan memilih yang ringan-ringan saja. 

Setiap harinya, warga Gamping, Sleman tersebut bekerja mulai pukul 08.00 hingga 17.00.

Khusus Jumat, ia menyempatkan waktunya untuk belajar mengaji, didampingi oleh ustazah pengajar dari BMT Beringharjo. 

NGAJI BERSAMA: Mengaji bersama buruh gendong di Pasar Beringharjo, Jumat (14/03/2025)
NGAJI BERSAMA: Mengaji bersama buruh gendong di Pasar Beringharjo, Jumat (14/03/2025) (Tribunjogja/Christi Mahatma)

“Setiap Jumat ikut ngaji, sudah lama belajar ngaji (di Pasar Beringharjo). Kalau di rumah tidak ada yang ngajari, kalau di sini kan ada yang ngajari. Senang bisa belajar,” katanya usai belajar ngaji di Pasar Beringharjo, Jumat (14/03/2025). 

Selain belajar membaca Al-quran, ia juga belajar doa harian, seperti doa makan, doa keluar rumah, dan lain-lain. 

Buruh gendong lainnya, Warsiati (44) juga semangat mengikuti program belajar mengaji.

Ia selalu menyempatkan diri untuk belajar mengaji bersama dengan buruh gendong lainnya. 

“Pengen mendapat pahala (alasan belajar mengaji). Karena kalau di rumah nggak mesti (mengaji),” ujarnya. 

Ustazah Pengajar, Risalatin Sutadi menerangkan belajar mengaji bersama buruh gendong merupakan program LAZNASKU BMT Beringharjo.

Tujuannya agar buruh gendong bisa belajar dan membaca Al-Qur’an, meskipun sambil bekerja. 

Sebelumnya bergabung, buruh gendong akan menjalani tes untuk menentukan metode belajar yang sesuai. 

“Kami tes dulu, kalau memang sudah lancar bisa ke KIBAR yang A, kalau belum dari KIBAR pra. Kalau rata-rata dari nol, KIBARnya mulai dari pra. Rentang usianya 40 tahun, ada yang 80 tahun juga. Buruh gendong mendapatkan kartu prestasi, untuk mencatat pencapaiannya sudah sampai mana,” terangnya. 

Program mengaji oleh BMT Beringharjo sudah berlangsung sejak sebelum pandemi COVID-19.

Namun sempat terhenti sementara karena wabah COVID-19, dan pada tahun 2021 aktif kembali meski terbatas. 

“MasyaAllah antusiasme buruh gendong sangat baik. Bahkan ada yang pengen selesai kerja dan cepat ke sini (belajar mengaji). Untuk pesertanya sendiri ada sekitar 70an,” imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved