Hari Jadi ke 270 DIY

Hari Jadi ke-270 DIY, PW Muhammadiyah DIY: Tonggak Kesejarahan Harus Terus Menyala

PWM DIY memberi apresiasi atas kerja keras Pemda DIY dalam memperjuangan penetapan Hari Jadi DIY sehingga bisa diakui dan diperingati

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari
Foto dok ilustrasi Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja. PW Muhammadiyah DIY memandang bahwa Hari Jadi DIY yang diperingati setiap 13 Maret merupakan momentum yang sangat penting. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memandang bahwa Hari Jadi DIY yang diperingati setiap 13 Maret merupakan momentum yang sangat penting.

Momentum Hari Jadi DIY tersebut dianggap penting terutama untuk mempertegas dan memperjelas asal-usul DIY, sekaligus menjadi tonggak sejarah atas peran panjang DIY di Republik ini. 

Hal itu disampaikan Dr. Farid Setiawan, selaku Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah DIY, Rabu (11/3/2025).

Farid mengatakan, proses penetapan Hari Jadi DIY ini memang telah memakan waktu cukup panjang.

Namun, menurutnya, hasilnya sangat bermanfaat bagi masyarakat DIY untuk mengenal jati diri dan identitasnya yang pertama kali diumumkan Sultan HB ke I mengenai Daerah kewenangannya yang diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat. 

"Tonggak kesejarahan itu harus terus menyala di setiap warga DIY, agar bisa merawat status keistimewaan Yogyakarta," katanya. 

Karena itu, PWM DIY memberi apresiasi atas kerja keras Pemda DIY dalam memperjuangan penetapan Hari Jadi DIY sehingga bisa diakui dan diperingati setiap tanggal 13 Maret. 

Dia menyampaikan, PWM DIY sebagai gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid merupakan bagian tidak terpisahkan dari DIY. 

Organisasi yang didirikan di Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912 ini telah ditetapkan sebagai bagian dari empat pilar penting DIY atau widya saka tunggal yang terdiri dari keraton-pakualaman, Muhammadiyah, Taman Siswa, pendidikan modern, dan pesantren. 

"Karena itu, PWM DIY terus mendorong adanya sinergi, kohesi dan kolaborasi seluruh warga Muhammadiyah menyukseskan program-program Pemda DIY yang sesuai dengan karakter dan identitas Muhammadiyah," ungkapnya.

Sejumlah Bidang kehidupan yang terus dioptimalkan sinergi keduanya di antaranya dalam Bidang Pendidikan, kebudayaan, seni, sistem pertanian, ekonomi dan teknologi.

Lebih lanjut, Farid menyampaikan, PWM DIY berharap agar Hari Jadi DIY ini dijadikan momentum muhasabah (refleksi) untuk semakin meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai dasar keistimewaan

dan peran kebangsaan yang diwariskan para pendahulu untuk dijadikan bekal bagi menata dan mengembangkan DIY sebagai Daerah Istimewa. 

"Hal ini sangat penting dijadikan pondasi untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan kemuliaan martabat manusia Jogja. Selamat hair jadi DIY," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved