Hari Jadi ke 270 DIY
Hari Jadi ke-270 Daerah Istimewa Yogyakarta: Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka
Dari peristiwa pendeklarasian tersebutlah bermula peradaban Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang hingga kini masih terjaga eksistensinya.
Penulis: ribut raharjo | Editor: ribut raharjo
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta yang lahir pasca peristiwa Perjanjian Giyanti 1755, tidak terlepas dari sosok Pangeran Mangkubumi--kemudian bergelar sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang memiliki semangat kuat melakukan perlawanan terhadap kolonialisme, dan menjunjung tinggi adat, tradisi serta budaya Mataram.
Hingga pada, Kamis Pon 29 Jumadil’wal Be 1680 TJ atau 13 Maret 1755, Sri Sultan HB I bersama keluarga dan para penggawanya menuju ke Hutan Beringin yang saat ini adalah Pesanggrahan Garjitowati, lenggah sinewaka di depan keluarga dan para penggawanya, sekaligus mengumumkan secara resmi untuk pertama kalinya nama Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dari peristiwa pendeklarasian tersebutlah bermula peradaban Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang hingga kini masih terjaga eksistensinya.
Dalam perkembangannya, dinamika kesejarahan memengaruhi eksistensi Ngayogyakarta– yang kemudian dikenal sebagai Yogyakarta, yang turut berubah sesuai dengan konteks zamannya, mulai masa Kerajaan, masa Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang hingga masa setelah Kemerdekaan NKRI sebagai Daerah Istimewa setingkat Provinsi.
Demikian disampaikan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pengantar buku
Dari Giyanti ke Garjitowati Membangun Peradaban Nagari Ngayogyakarta: Sejarah Hari Jadi DIY.
Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta yang kini berusia 270 tahun tersebut diharapkan semakin menguatkan identitas kewilayahan, kebanggaan, rasa memiliki atau handarbeni, loyalitas dan kecintaan masyarakat DIY terhadap The founding fathers.
Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka menjadi cita-cita dan harapan dari berbagai elemen masyarakat, bupati dan wali kota di DIY, juga Forkopimda DIY, serta tentu saja masyarakat DIY.
Menurut Sekda DIY, Benny Suharsono, tema Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka menggambarkan tumbuhnya keberagaman di DIY dan berkembangnya keberagaman ide, aspirasi, juga partisipasi dari seluruh masyarakat DIY.
Juga bisa diterjemahkan DIY terus ke arah yang lebih baik, penataan Yogyakarta sesuai dengan nilai budaya, tumbuh dengan nilai budayanya, lalu berkembang sesuai jati dirinya.
Berbagai rangkaian digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-270 DIY mulai dari ziarah ke tiga makam leluhur DIY, berbagai event hingga malam tadi digelar tirakatan. (*)
Hari Jadi ke-270 DIY, Ketua DPRD: Kemiskinan Masih Jadi Pekerjaan Rumah |
![]() |
---|
Ucapan dan Harapan di Hari Jadi ke-270 DIY dari Bupati dan Wali Kota di DIY |
![]() |
---|
Hari Jadi ke-270 DIY, PW Muhammadiyah DIY: Tonggak Kesejarahan Harus Terus Menyala |
![]() |
---|
Jogja Tumata, Tuwuh, Ngrembaka: Filosofi Perjalanan 270 Tahun DI Yogyakarta |
![]() |
---|
Hari Jadi ke-270 DIY Bertema Tumata, Tuwuh, Ngrembaka: Tumbuh Berkembang Tanpa Meninggalkan Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.