UNISA Yogyakarta Libatkan Ahli Gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Setiap menu yang disajikan akan dipastikan sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak dan kelompok penerima manfaat lainnya.

Dok.Istimewa
SPPG UNISA - Verifikasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) UNISA Yogyakarta di Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta, Senin (10/3/2025) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memastikan keterlibatan ahli gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan segera dilaksanakan. 

Kehadiran ahli gizi bertujuan untuk memastikan setiap makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat sesuai kelompok usia mereka.

“Kami menyediakan ahli gizi yang bertugas memilah menu yang baik sesuai dengan kelompok usia penerima manfaat,” ujar Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Badan Gizi Nasional (BGN), Avira Durrotul Rasyida, usai melakukan verifikasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) UNISA Yogyakarta di Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta, Senin (10/3/2025) kemarin.

Avira menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program MBG, aspek gizi menjadi prioritas utama.

Setiap menu yang disajikan akan dipastikan sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak dan kelompok penerima manfaat lainnya.

Selain itu, tim BGN juga telah melakukan verifikasi terhadap kesiapan dapur SPPG UNISA yang akan menjadi pusat produksi makanan bergizi dalam program ini. Berdasarkan hasil pengecekan, kesiapan dapur telah mencapai 90 persen.

“Kami melihat kondisi dapur, luasannya, kelengkapan fasilitas, serta tingkat keamanannya. Beberapa hal perlu dioptimalkan, tetapi secara keseluruhan sudah hampir siap,” kata Avira.

Baca juga: Selama Ramadan, Menu Program Makan Bergizi Gratis Akan Dibuat Kering dan Bisa Dibawa Pulang

Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Umum, dan Sumber Daya UNISA Yogyakarta, Dr. Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom., mengatakan bahwa beberapa perbaikan kecil masih perlu dilakukan sebelum dapur SPPG mulai beroperasi.

Namun, ia optimistis program ini bisa berjalan dalam waktu dekat.

“Hal-hal kecil saja yang masih perlu diperbaiki dan dilengkapi. Kami akan segera menindaklanjuti masukan dari tim BGN agar bisa segera beroperasi setelah Lebaran,” ujar Yuli.

Menurut Yuli, program MBG ini akan menyasar anak-anak TK ABA di wilayah Ngampilan, siswa SD, dan beberapa siswa SMP.

Selain itu, UNISA juga berencana menyediakan makanan bergizi bagi ibu hamil, tetapi masih menunggu persetujuan dari BGN.

“Harapannya, dengan adanya program ini, kebutuhan gizi terpenuhi dan generasi mendatang menjadi lebih sehat,” kata Yuli. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved