Hikmah Ramadan 1446 H
Ramadan, Saatnya PDKT
Allah SWT sesungguhnya dekat dengan hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al Baqarah ayat 186.
Oleh: Adib Nur Aziz, M.Pd, Guru MTsN 7 Sleman
TRIBUNJOGJA.COM - Allah SWT sesungguhnya dekat dengan hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al Baqarah ayat 186:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Allah SWT ingin berdekat-dekat dengan hamba-Nya. Namun malah kita sebagai hamba yang enggan mendekat kepada-Nya. Kita enggan untuk berlama-lama dalam ibadah salat, terutama saat sujud.
Padahal posisi sujud adalah situasi terdekat antara hamba dengan Rabb-nya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Muslim, “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa”.
Kehadiran bulan Ramadan saat ini merupakan momentum yang sangat baik bagi setiap hamba untuk melakukan PDKT atau pendekatan kepada Allah SWT. Berbagai ibadah yang bisa dilaksanakan di bulan mulia ini adalah media yang sangat baik bagi kita untuk mendekat kepada-Nya.
Namun ada yang perlu diingat, bahwa ibadah-ibadah seperti salat, puasa dan dzikir bukanlah ritual keagamaan.
Bila hanya demikian, kita akan terjebak pada materialisme dan kuantitas dari rutinitas bulan Ramadan, namun tanpa makna yang mendalam.
Berbagai ibadah yang kita laksanakan tersebut mestinya merupakan wujud ketaatan kita kepada Allah SWT.
Salah satu contohnya adalah ibadah dzikir. Pengertian dzikir bukanlah mengucapkan kalimat dzikir. Dzikir adalah ingatnya hati kepada Allah SWT. Adapun lisan hanyalah sarana untuk berdzikir.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah bahwa dzikir merupakan suatu ibadah hati. Keutamaan dari dzikir bukanlah karena jumlahnya yang banyak, melainkan bagaimana hati bisa selalu ingat kepada Allah SWT.
Sifat materialisme pada manusia ini sudah diingatkan oleh Allah SWT dalam surat Al Fajr ayat 15 dan 16.
Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku."
Oleh karena itu, taqwa bukanlah tujuan akhir dari ibadah puasa Ramadan. Namun, taqwa adalah sarana kita untuk mendekat kepada Allah SWT.
Ketika seorang hamba sudah dekat dengan Allah SWT, maka apapun yang diminta oleh hamba tersebut akan dikabulkan oleh-Nya.
Mari kita terus berupaya untuk selalu mendekat kepada-Nya dengan melaksanakan berbagai bentuk ibadah di bulan Ramadan ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.