Menumbuhkan Semangat Menulis Lewat Bedah Buku “Patah Tumbuh Hilang Berganti”

SMK N 7 Yogyakarta memperingati Bulan Bahasa dengan menggelar kegiatan bedah buku di sekolah setempat

Editor: Hari Susmayanti
Dok istimewa
BEDAH BUKU : Memperingati Bulan Bahasa, SMK 7 Yogyakarta menggelar kegiatan bedah buku "Patah Tumbuh Hilang Berganti" karya Yusnia Agus Saputri, Kamis 30 Oktober 2025 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana Ruang Sidang SMK Negeri 7 Yogyakarta tampak berbeda pada Kamis pagi, 30 Oktober 2025.

Deretan kursi penuh oleh siswa-siswi yang antusias mengikuti kegiatan bedah buku bertajuk “Patah Tumbuh Hilang Berganti.”

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan menjadi ajang untuk menumbuhkan kecintaan terhadap literasi di kalangan pelajar.

Acara dimulai pukul 09.00 dengan penampilan puisi berjudul “Tetaplah Seperti Merapi” yang dibawakan secara apik oleh Thalita Alkalila Fadhilah Akil dari kelas X MP 1.

Pembacaan puisi ini seolah menjadi pembuka yang menggugah semangat seluruh peserta.

Kepala SMK Negeri 7 Yogyakarta, Budi Setyo Sungkowo, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat menginspirasi para siswa untuk lebih gemar membaca dan berani menulis hingga suatu saat mampu menerbitkan karya sendiri.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan bedah buku "Patah Tumbuh Hilang Berganti" yang dipandu oleh Khalida Ismurti dari kelas XI ULW 1 selaku moderator sekaligus ketua organisasi jurnalistik BHINEKA SMKN 7 Yogyakarta

Sementara itu, sang narasumber adalah Yusnia Agus Saputri, penulis produktif asal Magelang yang telah menerbitkan berbagai buku, termasuk karya yang dibahas kali ini, “Patah Tumbuh Hilang Berganti.”

Dalam sesi diskusi, Yusnia mengisahkan makna di balik judul bukunya.

“Apa pun yang hilang dari genggaman kita akan digantikan oleh Allah jika kita ikhlas,” ungkapnya dengan tenang.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Melanda DIY, Sejumlah Pohon Tumbang dan Rumah Rusak

Buku tersebut terdiri dari tiga bab utama: Yang Patah Bertumbuh, Refleksi Diri, dan Yang Hilang dan Berganti.

Melalui tulisannya, Yusnia membagikan pengalaman hidup yang sarat refleksi, menunjukkan bahwa setiap kehilangan dapat menjadi titik awal pertumbuhan.

Ia juga berpesan bahwa menulis bisa dimulai dari hal sederhana, dari pengalaman pribadi atau peristiwa yang disaksikan sehari-hari. Pesan ini disambut antusias oleh peserta yang aktif mengajukan pertanyaan seputar proses menulis dan penerbitan buku.

Kegiatan berlangsung hingga siang hari dengan suasana hangat dan inspiratif.

Diskusi yang interaktif membuat para peserta tidak hanya memahami isi buku, tetapi juga termotivasi untuk mulai menulis kisah mereka sendiri.

Melalui kegiatan ini, SMK Negeri 7 Yogyakarta berhasil menumbuhkan semangat literasi di kalangan pelajar.

Bedah buku “Patah Tumbuh Hilang Berganti” bukan sekadar ajang membaca karya, tetapi juga wadah untuk belajar memahami makna kehidupan dan keberanian menuangkannya dalam tulisan. (*)

(Dara Ayu Larasati – XI BD)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved