Berita Viral

Komentar Kontraktor Proyek soal Patung Penyu Rp15 M di Sukabumi yang Viral Diduga Berbahan Kardus

Kumpulan fakta rusaknya Patung Penyu di Sukabumi yang viral di media sosial karena diduga berbahan kardus dan makan anggaran Rp 15 miliar.

Tangkapan Layar Instagram @mood.jakarta
Tangkapan layar video viral Patung Penyu di Alun-alun Gadobangkong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang rusak. 

"Nah, serah terima ke Kabupaten Sukabumi dari provinsi itu di bulan September 2024. Jadi kalau bicara runtutannya dari kontraktor ke dinas sudah selesai, dari pemprov juga ke kabupaten sudah selesai rangkaian serah terimanya,"imbuhnya.

Menurut Imran, Alun-alun Gadobangkong tidak dipersiapkan dibangun berhadapan dengan ombak atau gelombang, sehingga tidak dibuatkan pemecah ombak.

"Sebetulnya Alun-alun Gadobangkong itu dibangun dalam kondisi bangunannya itu, desain bangunannya itu dalam kondisi hanya alun-alunnya, jadi alun-alun itu tidak dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak," kata Imran.

Ia mengatakan, saat disurvei sebelum pembangunan, jarak deburan ombak ke alun-alun berjarak hingga 70 meter.

"Kalau bicara spesifikasi, itu sudah sesuai dengan spesifikasi, karena waktu itu Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat saat itu) mau membangun alun-alun itu konsepnya secara utuh," lanjut dia.

Menurut Imran, kala itu ia dihadapkan dengan dua pilihan, yakni untuk membangun pemecah ombak atau kawasan alun-alun terlebih dulu.

"Jadi di depannya itu ada pemecah ombaknya atau semacam penahan ombak, kayak gitu. Jadi kalau pemecah ombaknya itu dibangun, alun-alunnya itu tidak jadi dibangun. Makanya alun-alunnya itu dibangun lebih dulu," ujar Imran.

"Jadi alun-alun itu emang konsepnya bukan dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak, tapi berhadapan dengan pasir, karena kondisi waktu tim perencana itu survei, kondisi air laut itu sedang dalam surut," jelasnya.

Pada saat itu, kata Imran, tim perencana menyatakan desain yang dibuat sudah aman. 

"Jadi kami melakukan pekerjaan itu sudah sesuai dengan desain perencana. Namun, pada saat pelaksanaan mungkin ada hal-hal yang sifatnya di luar perkiraan kita seperti bencana, ombak pasang, itu di luar perkiraan kami kontraktor, perencana, untuk mengantisipasi hal itu," paparnya.

(Tribunjogja.com/Tribunjabar.id/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved