Sistem Satu Arah dan Solusi Konservasi untuk Menyelamatkan Plengkung Gading
Plengkung Nirboyo yang berusia lebih dari 250 tahun dengan material bata dan mortar, saat ini menyandang status Warisan Dunia dari UNESCO.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
"Beberapa kendaraan besar, seperti bus pariwisata, pernah melanggar rambu larangan dan berisiko merusak dinding Plengkung Nirboyo. Rekayasa lalu lintas ini bertujuan mengurangi risiko tersebut," terang Rizki Budi Utomo, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY:
Kajian Dinas Kebudayaan DIY pada 2018 mengidentifikasi kerusakan serius akibat getaran lalu lintas, dan meski perbaikan telah dilakukan sejak 2019, tantangan pelestarian masih terus berlanjut.
"Sejak 2019, berbagai upaya telah dilakukan, seperti pemasangan pagar pembatas, tetapi sering kali dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," tambah Rizki.
Melalui pendekatan ilmiah, kebijakan yang tepat, dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Plengkung Nirboyo dapat terus berdiri kokoh sebagai simbol sejarah dan budaya Yogyakarta.
Upaya perlindungan ini tidak hanya memperpanjang usia bangunan, tetapi juga memperkaya pengalaman wisata dan memperkuat identitas kota sebagai pusat kebudayaan yang hidup. (*)
Budayawan Achmad Charris Zubair Berharap Plengkung Gading Dibuka Lagi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Antusiasme Masyarakat Berburu Berkah di Grebeg Maulud Tahun Dal |
![]() |
---|
Penampakan Gunungan Brama di Grebeg Maulud 2025 Kraton Yogyakarta, Hanya Keluar 8 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Momen Sri Sultan HB X 'Jejak Banon' di Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal |
![]() |
---|
Wisatawan Ceritakan Pengalaman Menarik saat Kunjungi Pameran Hamong Nagari Kraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.