Polemik Sukatani, Farid Stevy: Jadi Pemantik Kepedulian terhadap Kebebasan Berekspresi
Farid Stevy menyatakan bahwa dirinya sangat sepakat dengan pendapat yang disampaikan oleh banyak pihak terkait dengan kebebasan berekspresi
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Dukungan terhadap Sukatani, menurut Farid, harus lebih dari sekadar mendukung entitas mereka sebagai sebuah band. Lebih dari itu, ini adalah soal dukungan terhadap isu yang mereka perjuangkan, yaitu kebebasan berekspresi.
"Kami berharap Sukatani, Mas Muhammad Syifa Al Lutfi dan Mbak Novi Citra Indriyati, senantiasa mendapat perlindungan dan tidak dalam posisi terancam," katanya.
Ketika ditanya mengenai video klarifikasi yang dirilis oleh Sukatani, di mana mereka meminta maaf kepada Polri dan menghapus lagu "Bayar Bayar Bayar," Farid memberikan pandangan yang cukup empatik.
Menurutnya, meskipun keputusan untuk merilis video klarifikasi dan membuka wajah mereka bukanlah hal yang mudah, namun hal itu bisa jadi merupakan hasil dari tekanan yang mereka hadapi.
"Saya sangat memaklumi keputusan Sukatani untuk membuat klarifikasi, karena ini bukan keputusan yang mudah. Mereka mungkin berada dalam tekanan, dan saya menghormati keputusan itu," ucap Farid.
Namun, Farid juga yakin bahwa Sukatani akan menemukan cara baru untuk terus berbicara lantang dan menyuarakan pendapat mereka dengan cara-cara yang khas dari mereka.
"Saya rasa, di momentum ini, Sukatani pasti akan menemukan cara baru untuk tetap berbicara, seperti yang mereka lakukan sebelumnya," katanya.
Lagu "Bayar Bayar Bayar" yang diciptakan oleh band Sukatani telah secara tegas mengkritik penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan yang terjadi di tubuh Polri, yang membuat banyak pihak merasa tersinggung,
sementara di sisi lain lagu ini juga mendapat dukungan dari mereka yang merasa lagu tersebut mewakili keresahan publik terhadap kinerja aparat penegak hukum.
Tidak lama setelah lagu tersebut dirilis, Sukatani merilis video klarifikasi yang menunjukkan dua anggota band meminta maaf kepada Polri dan menghapus lagu tersebut dari berbagai platform.
Video klarifikasi ini kemudian memicu spekulasi bahwa mereka mungkin berada di bawah tekanan untuk melakukan hal tersebut.
Meskipun demikian, respons terhadap peristiwa ini menjadi semakin penting untuk dibicarakan, baik di kalangan musisi maupun masyarakat umum, sebagai bagian dari perjuangan untuk menjaga kebebasan berekspresi di Indonesia.
Sebagai penutup, Farid Stevy berharap agar kasus ini bisa menjadi pemantik bagi masyarakat untuk lebih sadar dan peduli terhadap isu-isu demokrasi, kebebasan berpendapat, dan hak untuk berkarya.
"Ini bukan hanya soal Sukatani, tetapi tentang bagaimana kita semua bisa lebih peduli terhadap kebebasan berekspresi," tutup Farid.
Koalisi Jurnalis dan Akademisi Gugat UU PDP, Kritik Pasal Sapu Jagat |
![]() |
---|
Bendera One Piece Bentuk Kritik, Bukan Pelanggaran |
![]() |
---|
Temui Bupati Purbalingga, Komnas HAM Berharap Pemkab Beri Perlindungan untuk Vokalis Band Sukatani |
![]() |
---|
Sukatani Buka Suara Ada Intimidasi Aparat, Ini Kata Pengamat HAM |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Kasus Vokalis Band Sukatani Setelah Bertemu Pengurus Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.