Wacana Exit Tol Tamanmartani untuk Mudik Lebaran 2025, Begini Kata Dirlantas Polda DIY

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengatakan tujuan adanya jalan tol untuk mempersingkat durasi perjalanan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Foto dok ilustrasi-Petugas kepolisian di Pos Pam Exit Tol Prambanan lakukan penarikan volume kendaraan dari arah Tol Prambanan yang sempat terjadi antrean di Lampu Merah Simpang Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wacana membuka exit tol sementara di kawasan Tamanmartani, Kabupaten Sleman, untuk operasional secara fungsional Tol Yogyakarta-Solo pada mudik lebaran 2025 masih belum final.

Ada sejumlah alasan mengapa hal ini perlu dilakukan kajian ulang, salah satunya kesiapan jalur penampung arus lalu lintas manakala kendaraan pemudik keluar di exit Tol Tamanmartani.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengatakan tujuan adanya jalan tol untuk mempersingkat durasi perjalanan.

Tetapi dalam teori manajemen rekayasa lalu lintas, menurutnya dampak lain dari jalan tol juga mempercepat bangkitan arus lalu lintas.

Sehingga eskalasi peningkatan lalin juga lebih cepat, yang mana satu sisi mempersingkat, di sisi lain percepat bangkitan lalu lintas. 

"Nah, Kami antisipasi terutama jalan di DIY belum ada perubahan siginfikan sementara arus lalin, jarak tempuh singkat, eskalasi naik siginfikan nanti terjadi penumpukan," ungkapnya, Jumat (21/2/2025).

Kondisi jalan di DIY yang belum mengalami perubahan inilah yang dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru apabila pembukaan exit tol Tamanmartani dilakukan tanpa kajian detail.

"Itu masih kami pikirkan exit tol Tamanmartani itu akan masuk jalan Cangkringan, itu kelas jalannya kabupaten atau provinsi, yang mana kapasitas jalan tidak dirancang untuk menerima bangkitan arus lalin," imbuh Ardi.

Meski ada solusi berupa rekayasa pemberlakuan satu arah (one way) tetapi pihaknya juga harus memperhatikan dampak sosial apabila exit Tamanmartani dibuka.

Terlebih lagi jika mengacu pada desain Tol Yogyakarta-Solo, exit Tamanmartani tidak termasuk dalam rencana proyek tersebut.

Karenanya pihaknya bersama stakeholder terkait masih akan melakukan komunikasi dengan kapanewon dan para dukuh untuk membahas dampak sosial apabila exit Tamanmartani dibuka untuk keperluan mudik lebaran 2025.

"Karena exit yang fix bukan disitu. Yang betul-betul definitif kan mau ke arah candi yang belah bukit itu. Sehingga ini perlu ada kajian, sementara ini belum diputuskan besok kami akan rapatkan lagi," ungkapnya.

Secara fungsi exit Tamanmartani akan menjadi pemecah arus kendaraan yang menumpuk di gerbang exit Prambanan, ketika Tol Yogyakarta-Soli difungsikan sementara untuk Mudik Lebaran 2025.

Manakala terjadi antrean panjang di exit Tamanmartani, maka kendaraan akan dialihkan lebih ke barat lagi yakni di exit Tamanmartani.

"Tapi kan masih ada cara bertindak lainnya seperti misalkan diarah timur (sebelumnya) exit prambanan, bisa dikeluarkan disitu," ungkap mantan Kapolresta Sleman ini.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved