Penyebab Kematian Pasutri di Dalam Mobil Masih Misterius, Polresta Magelang Tunggu Hasil Labfor

Polresta Magelang masih menyelidiki penyebab kematian pasangan suami istri yang ditemukan tak bernyawa di dalam mobil di Jalan Raya Jogja-Magelang

Dok Humas Polresta Magelang
EVAKUASI : Evakuasi jenazah pasutri yang jasadnya ditemukan di dalam mobil di Salam, Magelang, Senin (17/2/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Polresta Magelang masih menyelidiki penyebab kematian pasangan suami istri yang ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang terparkir di Jalan Raya Jogja-Magelang, kawasan Krakitan, Salam, Kabupaten Magelang.

Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwan Syah, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) di Semarang terkait sampel muntahan korban.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Dugaan sementara bisa karena asap atau faktor lain, tapi kami masih menunggu hasil labfor untuk memastikan," ujarnya, Senin (19/2/2024).

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dalam tahap wawancara awal, termasuk keluarga korban.

Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah.

"Kami sudah menawarkan autopsi, tetapi keluarga keberatan dan sudah menerima kejadian ini. Mereka juga telah membuat surat pernyataan penolakan," tambahnya.

Selain itu, polisi berencana memanggil pihak bengkel untuk memeriksa kondisi AC mobil guna memastikan apakah ada kebocoran gas atau faktor lain yang berpotensi menyebabkan kejadian tersebut.

Terlebih kedua korban menunjukkan gejala keracunan saat jenazahnya ditemukan.

"Jika sudah keluar, kami akan segera memberikan informasi lebih lanjut," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, warga di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang digemparkan oleh penemuan jasad pasangan suami istri (pasutri) di ruang kemudi sebuah mobil yang terparkir pada Senin (17/2/2025) malam. 

Sang istri diketahui sedang mengandung tujuh bulan.

Baca juga: Pasutri Asal Sleman yang Meninggal Dalam Mobil di Magelang, Dimakamkan Satu Liang Lahat

Keduanya diduga meninggal akibat keracunan.

Kasatreskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwan Syah, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian kedua korban dan mendalami unsur pidana dalam peristiwa itu.

Korban diketahui berinisial ER (32), warga Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. 

Sementara istrinya, IM (28), juga berasal dari alamat yang sama.

Keduanya merupakan karyawan swasta.

Menurut keterangan salah seorang saksi, mobil Hyundai hitam dengan nomor polisi AB 1003 NQ sudah terparkir di depan rumahnya sejak pukul 18.00 WIB. 

Awalnya warga mengira mobil tersebut milik pelanggan warung pecel lele di seberang jalan. 

Namun, hingga pukul 23.30 WIB, kendaraan tersebut masih berada di tempat yang sama dengan kondisi mesin mati, namun lampu kota menyala.

Karena merasa curiga, dia bersama dua saksi lainnya mencoba mengetuk kaca mobil, namun tidak ada respons dari dalam. 

Mereka kemudian membuka pintu mobil dan menemukan kedua korban dalam keadaan tidak bernyawa.

"Posisi korban laki-laki berada di atas korban perempuan dengan mulut mengeluarkan sisa muntahan. Kondisi keduanya sudah mengalami kaku mayat," ujar Kompol La Ode Arwan Syah.

Saat petugas kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti, di antaranya handphone yang tergeletak di jok belakang.

Kemudian tas hitam merek Zeava yang tertindih tubuh korban perempuan.

Posisi tangan kiri korban laki-laki masih memegang tongkat gigi persneling dalam posisi P (parkir), sementara mesin mobil dalam keadaan mati tetapi kontak dalam posisi menyala.

Berdasarkan keterangan ibu korban, pasangan suami istri tersebut semula berniat menyusul keluarga ke Magelang menggunakan mobil milik adik korban. 

Korban perempuan terakhir kali terlihat online di apilkasi perpesanan pada pukul 16.30 WIB, namun ketika ibunya mencoba menghubungi, panggilannya tidak dijawab.

Polisi masih mendalami dugaan penyebab kematian pasangan tersebut. 

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan tanda-tanda keracunan.

"Namun belum bisa kami pastikan keracunan apa. Untuk sampel seperti muntahan sudah kami amankan, nanti akan kami periksakan ke laboratorium forensik," pungkasnya. (tro)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved