Dalam Sebulan, Puluhan Bus Wisatawan Masuk ke Kawasan Pantai di Bantul Tanpa Bayar Retribusi

inimnya jumlah petugas TPR di kawasan pantai di Bantul dimanfaatkan oleh wisatawan untuk masuk ke obyek wisata tanpa membayar tiket masuk.

Tribunjogja.com/Neti Rukmana
TRP PARANGTRITIS : Sejumlah kendaraan terlihat memadati TPR Induk Parangtritis Kabupaten Bantul, Minggu (28/7/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Minimnya jumlah petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di kawasan pantai di Bantul dimanfaatkan oleh wisatawan untuk masuk ke obyek wisata tanpa membayar tiket masuk.

Biasanya, rombongan wisatawan itu masuk melalui TPR Pantai Samas atau Pantai Pandansimo yang memang tidak dijaga 24 jam.

Mereka masuk ke kawasan pantai saat dini hari atau pagi-pagi buta.

Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dispar Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Aji, mengakui adanya rombongan wisatawan yang tidak membayar retribusi tersebut.

"Kita akui, itu memang ada," katanya, Minggu (16/2/2025).

Markus mengatakan rombongan wisatawan yang biasanya masuk tanpa membayar retribusi tersebut biasanya sengaja tidak melalui TPR Parangtritis yang memang dijaga selama 24 jam.

Mereka yang berasal dari luar Bantul itu masuk ke kawasan pantai melalui TPR Samas atau Pantai Pandansimo yang tidak dijaga 24 jam oleh petugas TPR.

"TPR itu memang tidak dijaga 24 jam, karena kekurangan petugas yang berjaga," ucap dia,

Markus mengungkapkan, pihaknya memang kekurangan petugas untuk berjaga di TPR Samas.

Sementara untuk menambah petugas, pihaknya terkendala anggaran.

Baca juga: Efisiensi Anggaran Pendidikan: Antara Retorika Emosional dan Strategi Kebijakan Publik

Sebab, honor untuk petugas TPR diambilkan dari pemasukan retribusi dari pos yang dijaganya.

"Dan kalau berjaga malam hari hanya ada dua orang petugas, ya tentunya rawan tindak kriminalitas. Nah, itu perlu kami pikirkan juga terkait keselamatan petugas kami," tuturnya.

Dinpar, lanjut Markus, akan segera mencari solusi agar kejadian itu tidak terus menerus terjadi.

Sebab, banyaknya wisatawan yang masuk tanpa membayar retribusi akan berdampak tidak maksimalnya PAD dari sektor pariwisata.

"Kami tidak bisa menghitung secara pasti. Tapi, Kalau ada 20 bus dalam satu bulan, maka kita akan kehilangan pendapatan asli daerah sekitar Rp12 juta. Itu hitungannya dengan asumsi satu bus bisa berisi 40 orang ya," ujar Markus.

Sementara itu, Koordinator TPR Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo, Suto, membenarkan bahwa kondisi itu memang terjadi. Sebab, TPR Pantai Samas dan Pantai Pandansimo hanya dijaga oleh petugas mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. 

"Ya ini nanti menjadi masukan bagi kita yang akan disampaikan kepada Dispar Bantul. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya," pungkasnya.(nei)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved