Keracunan Massal Sleman
Terungkap, Ini 3 Bakteri yang Sebabkan Keracunan di Pesta Pernikahan di Sleman, Ada E. Coli
Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E. Coli pada makanan yang disajikan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Biang kerok keracunan massal yang mengenai 170 orang yang menghadiri pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Kelurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman akhirnya terungkap.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menyebut, berdasarkan hasil pengujian terhadap sampel makanan yang disajikan dalam pesta tersebut, beberapa makanan ditemukan terkontaminasi tiga bakteri yang menyebabkan keracunan.
"Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E. Coli pada makanan yang disajikan," kata Cahya, Jumat (14/2/2025).
Ia tidak merinci, jenis makanan apa saja yang terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan orang tumbang.
Namun, Cahya menyebut seluruh sampel makanan yang diperiksa antara lain bakso, sate, siomay, krecek dan es krim.
"Ada beberapa yang diduga tercemar bakteri tersebut," ungkap dia.
Kronologi keracunan massal ini bermula ketika seorang warga di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel menggelar hajatan pernikahan pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Akad nikah digelar Sabtu pagi dan siangnya dilanjutkan resepsi.
Baca juga: Pelajaran Berharga untuk Katering dari Kasus Keracunan Massal di Sleman
Baca juga: Dinkes Ungkap Biang Kerok Keracunan Massal di Sleman: Makanan Terkontaminasi 3 Bakteri
Saat itu, sebagian makanan ada yang dikonsumsi di tempat dan sebagian lainnya dibagi-bagikan kepada tetangga atau masyarakat setempat.
Warga mulai mengalami gejala, umumnya demam dan diare, pada malam harinya namun masih ringan.
Pada Minggu, jumlah warga yang bergejala semakin banyak dan dibawa ke RSUD Sleman.
Kejadian tersebut dilaporkan ke Dinas Kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti ke Puskesmas Tempel 1 mendirikan posko kesehatan penanganan bagi warga yang keracunan.
Total korban yang mengalami keracunan berjumlah 170 orang dengan rincian 118 rawat jalan dan 52 rawat inap di rumah sakit.
Jumlah tersebut akumulasi dari korban warga setempat ditambah tamu luar daerah dari keluarga penyelenggara hajatan.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati mengungkapkan hingga saat ini sebagian besar warga sudah dinyatakan sembuh.
Bahkan, yang menjalani perawatan di rumah sakit sebagian besar sudah diperbolehkan pulang.
"Sampai siang ini tinggal 1 orang yang masih opname, yang lain sudah pulang," ujarnya.
Selain di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, kasus serupa dilaporkan juga terjadi pada puluhan orang di Dusun Sanggrahan, Mlati, Kabupaten Sleman dalam sebuah acara arisan.
Puluhan orang mengalami keracunan di hari yang sama dengan peristiwa yang terjadi di Tempel.
Makanan siomay yang dihidangkan di dua acara tersebut juga berasal dari penyuplai yang sama.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi, mulai dari penyelenggara hajatan, korban maupun penyedia makanan.
Tidak menutup kemungkinan pemeriksaan terhadap saksi juga akan bertambah.
Namun, ia mengaku masih menunggu hasil laboratorium pengujian sampel makanan.
"Hasil dari lab masih kita tunggu. Kita masih belum terima. Nunggu hasil lab, kita lakukan penambahan pemeriksaan," ujar Kapolresta.
Bagaimana tiga bakteri bisa menyebabkan keracunan?
Tiga bakteri, Salmonella sp., Bacillus cereus, dan Escherichia coli (E. coli), bisa masuk ke makanan dan menyebabkan keracunan melalui berbagai cara, tergantung pada sumber kontaminasi dan jenis bakteri tersebut.
Berikut penjelasan untuk masing-masing:
Salmonella sp.
- Sumber Kontaminasi:
- Daging mentah (terutama unggas), telur, susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran yang terkontaminasi.
- Penyebaran dari tangan atau peralatan yang tidak higienis.
- Cara Menyebabkan Keracunan:
- Infeksi terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung Salmonella hidup.
- Bakteri berkembang di usus dan menyebabkan salmonellosis, dengan gejala seperti diare, muntah, demam, dan sakit perut.
Bacillus cereus
- Sumber Kontaminasi:
- Beras, pasta, dan makanan bertepung yang didinginkan secara tidak tepat setelah dimasak.
- Makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang.
- Cara Menyebabkan Keracunan:
- Bacillus cereus menghasilkan dua jenis racun:
- Enterotoksin diare (terbentuk di usus setelah konsumsi makanan terkontaminasi).
- Toksin emetik (terbentuk langsung di makanan, terutama pada nasi yang tidak didinginkan dengan benar).
- Gejala bisa berupa diare (jika enterotoksin), atau mual dan muntah cepat (jika toksin emetik).
- Bacillus cereus menghasilkan dua jenis racun:
Escherichia coli (E. coli)
- Sumber Kontaminasi:
- Daging sapi mentah atau setengah matang (terutama daging giling).
- Sayuran yang terkontaminasi kotoran hewan atau air yang tercemar.
- Susu yang tidak dipasteurisasi.
- Cara Menyebabkan Keracunan:
- Beberapa strain E. coli (seperti E. coli O157:H7) menghasilkan racun Shiga yang menyebabkan infeksi usus parah.
- Gejala meliputi diare berdarah, kram perut, mual, dan dalam kasus berat bisa menyebabkan gagal ginjal (hemolytic uremic syndrome, HUS).
Pencegahan Umum
- Memasak makanan dengan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri (misalnya, daging harus dimasak hingga suhu internal 75°C).
- Menyimpan makanan dengan benar, terutama makanan yang mudah terkontaminasi, di bawah 5°C untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
- Mencuci tangan, peralatan, dan bahan makanan secara menyeluruh sebelum digunakan.
- Menghindari konsumsi makanan mentah atau tidak dipasteurisasi, terutama daging, susu, dan telur.
- Menghindari kontaminasi silang dengan memisahkan bahan makanan mentah dan matang.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari / Ahmad Syarifudin )
Keracunan Massal Sleman
Penyebab keracunan massal di Sleman
gejala keracunan makanan
keracunan makanan
Tribunjogja.com
UPDATE KASUS Keracunan Makanan Hajatan Pernikahan di Tempel Sleman |
![]() |
---|
Polisi Tingkatkan Kasus Keracunan Hidangan Hajatan di Sleman Jadi Penyidikan |
![]() |
---|
Korban Keracunan Massal Hidangan Hajatan di Tempel Capai 170 Orang, Polisi Tunggu Hasil Uji Makanan |
![]() |
---|
Ratusan Orang Jadi Korban Keracunan di Sleman, Polisi Periksa 8 Saksi, Termasuk Penyaji Siomay |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Keracunan Hidangan Hajatan di Tempel Sleman : 47 Orang Masih Dirawat di RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.