Keracunan Massal Sleman

UPDATE Kasus Keracunan Hidangan Hajatan di Tempel Sleman :  47 Orang Masih Dirawat di RS 

Berdasarkan data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang namun setelah divalidasi 148.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
LENGANG - Kondisi di posko kesehatan penanganan korban keracunan di Krasakan, Lumbungrejo Tempel Kabupaten Sleman lengang Selasa (11/2/2025). Hal ini karena kasus cenderung melandai dan sudah tidak ada lagi warga yang diobservasi. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga yang mengalami keracunan setelah menyantap hidangan pesta pernikahan di dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman berangsur melandai.

Hingga Selasa (11/2/2025) siang, hampir tidak ditemukan lagi kasus baru.

Berdasarkan data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang namun setelah divalidasi 148.

Dari jumlah tersebut sebagian warga kondisinya membaik dan rawat jalan sedangkan 47 lainnya masih opname di Rumah Sakit. 

"Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi. Mudah-mudahan sudah selesai tinggal meyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang," kata Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, Selasa (11/2/2025). 

Diana menyampaikan, posko kesehatan penanganan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo per hari ini mulai ditutup.

Sebab, trend kasus sudah mulai melandai dan hampir tidak ditemukan lagi kasus baru.

Nantinya, posko terpadu juga pelan-pelan bakal ditarik digantikan dengan posko mandiri.

Posko mandiri ini merupakan insiatif dari warga untuk membantu pemulihan warga yang masih bergejala dan kesulitan beraktifitas. 

"Jadi nanti tinggal posko mandiri dari warga membantu warga yang bergejala. Karena kan masih ada yang dirawat di RS sehingga warga inisiatif memberikan makan karena aktifitas masih kesulitan," jelasnya. 

Baca juga: Korban Keracunan Makanan Hajatan di Tempel Terus Bertambah, Pemkab Sleman Tetapkan KLB

Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, aktivitas di posko cukup lengang.

Berbeda dibanding hari sebelumnya. Hari ini sudah tidak ada lagi warga yang diobservasi.

Aktivitas di posko saat ini hanya tinggal pengobatan ringan, koordinasi dan penataan administrasi. 

Terpisah, Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, mengatakan penyebab dari keracunan massal ini diduga bersumber dari hidangan makanan.

Sebab itu, sampel makanan yang dihidangkan dalam pesta pernikahan tersebut telah diuji di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi DIY.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved