Keracunan Massal Sleman

Korban Keracunan Makanan Hajatan di Tempel Terus Bertambah, Pemkab Sleman Tetapkan KLB

Ambulans berjajar siaga. Pasien yang datang ada yang dirawat dan diobservasi di posko, kemudian pulang dan ada juga yang dirujuk untuk mendapatkan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jumlah korban keracunan massal setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel terus bertambah.

Data terakhir, ada lebih kurang 160 warga yang bergejala mual, demam hingga nyeri otot.

Puluhan warga di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena gejala tak kunjung membaik setelah diberi penanganan medis di Posko.

Pemeriksaan sampel makanan sedang dilakukan untuk melihat kandungan makanan yang dikonsumsi warga. 

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati menyampaikan pasien yang diobservasi di posko penanganan dan dirujuk ke rumah sakit, umumnya akibat nyeri otot yang tak kunjung sembuh.

Suhu tubuh juga tidak menurun padahal sudah diberi obat-obatan.

Apalagi ditambah munculnya gejala dehidrasi yang semula ringan menjadi dehidrasi sedang.

Pasien dengan gejala tersebut langsung dirujuk terutama lansia yang berpotensi memburuk karena komorbid.

"Kami observasi dan jika dari awal kemungkinan kami tidak bisa menangani, maka langsung dirujuk," kata Diana, Senin (10/2/2025). 

Posko penanganan untuk mendata dan merawat korban bergejala akibat keracunan makanan ini telah dibuka sejak Minggu (9/2) di Padukuhan Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo.

Sejauh ini warga yang bergejala tercatat ada 160 orang.

Mereka, yang mayoritas warga setempat namun ada juga dari luar daerah, sebagian bisa rawat jalan di rumah.

Ada juga dirawat di posko dan sebanyak 39 orang harus opname di sejumlah rumah sakit. 

Pantauan di lokasi, posko yang didirikan di Klinik Islam H.M Sosromiharjo Tempel ini terus melayani pasien.

Ambulans berjajar siaga. Pasien yang datang ada yang dirawat dan diobservasi di posko, kemudian pulang dan ada juga yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di rumah sakit.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved