Keracunan Massal Sleman

Korban Keracunan Massal Hidangan Hajatan di Tempel Capai 170 Orang,  Polisi Tunggu Hasil Uji Makanan

Jumlah tersebut merupakan korban warga setempat ditambah tamu dari keluarga penyelenggara hajatan yang berasal luar daerah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Korban keracunan massal hidangan hajatan di dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman bertambah hingga mencapai 170 orang.

Jumlah tersebut merupakan korban warga setempat ditambah tamu dari keluarga penyelenggara hajatan yang berasal luar daerah.

Aparat Kepolisian saat ini masih menunggu pengujian sampel makanan untuk mengungkap penyebab keracunan. 

"Kami masih menunggu hasil (pengujian makanan). Semoga segera," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, saat dikonfirmasi pada Kamis (13/2/2025). 

Pengujian sampel makanan dilakukan untuk melihat kandungan makanan yang dikonsumsi oleh warga.

Sebab, ada ratusan orang yang menghadiri pesta pernikahan di Lumbungrejo pada Sabtu (8/2/2025) siang itu mengalami keracunan makanan dengan gejala diare, nyeri otot hingga demam.

Belakangan, kasus serupa dilaporkan juga terjadi pada puluhan orang di Dusun Sanggrahan, Mlati Sleman dalam sebuah acara arisan.

Makanan siomai yang dihidangkan di dua acara yang menimbulkan warga keracunan, berasal dari penyuplai yang sama. 

Polisi telah memulai langkah penyelidikan, untuk mengungkap perkara ini, dengan memeriksa 8 orang saksi.

Antara lain dari penyelenggara hajatan, penyedia makanan dan beberapa korban yang telah sehat juga dimintai keterangan.

Hingga sejauh ini belum ada penetapan tersangka dalam perkara ini.

Baca juga: Kasus Keracunan di Sleman, Dinkes DIY Akui Butuh Bantuan Awasi Sertifikat Sanitasi Usaha Katering

Aparat kepolisian pun masih mendalami, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, termasuk tidak menutup kemungkinan polisi juga akan melakukan pengembangan terhadap bahan baku yang digunakan. 

"Kami kembangkan semua, dari mana asalnya. Apakah itu penyebabnya karena expired atau apa, kami masih menunggu hasil dari laboratorium," katanya. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab yang membuat ratusan warga di Krasakan Lumbungrejo keracunan.

Sebab, hasil pengujian sampel makanan yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY sampai saat ini belum dikeluarkan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved