Kasus Keracunan di Sleman, Dinkes DIY Akui Butuh Bantuan Awasi Sertifikat Sanitasi Usaha Katering

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menekankan pentingnya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi pelaku usaha katering.

Dokumen tersebut dianggap sangat penting untuk mencegah kejadian keracunan massal, seperti yang terjadi di Kabupaten Sleman tempo hari.

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, bahwa pemerintah kabupaten dan kota harus mulai aware dengan kepemikian SLHS.

Menurutnya, selama ini Pemda DIY sejatinya sudah mewajibkan SLHS, meski harus diakui, untuk urusan monitoring pihaknya membutuhkan bantuan.

"Bagaimana penyedia jasa itu, atau pihak katering, kalau saya boleh lebih ekstrem lagi, ya harus punya sertifikasi layak LSHS," katanya, selepas meninjau pelaksanaan program PKG, di Kota Yogya, Selasa (11/2/25).

Dijelaskan, SLHS menjadi salah satu sarana untuk menjamin makanan yang disajikan penyedia katering benar-benar berkualitas, dari segi rasa maupun higienitasnya.

Pembajun menyebut, kondisi di Yogyakarta selama ini, baru katering-katering bertaraf besar saja yang terpantau kepemilikan SLHS-nya.

"Kalau yang kecil-kecil memang kita kita belum terjangkau ya, maksudnya penyedia yang kecil-kecil, masih yang besar-besar," tandasnya.

"Memang, kami harus mengevaluasi juga ya, nanti yang seperti itu juga kita akan bekerjasama dengan dinas (kabupaten/kota)," urai Pembajun.

Lebih lanjut, ia menyatakan, penyedia jasa boga wajib memperhatikan kelengkapan yang dikenakan SDM dalam proses memasak, seperti sarung tangan hingga masker.

Kemudian, aspek lingkungan, menyangkut air yang digunakan dalam proses membuat hidangan, harus dipastikan berasal dari sumber yang higienis.

"Karena salah satu yang kita tengarai (di kasus keracunan di Sleman) kemarin terdeteksi ada amoeba di sana. Berarti, ada masalah dengan kebersihan makanannya begitu," cetusnya. (aka)