Keracunan Massal Sleman

Korban Diduga Keracunan Sajian Hajatan di Tempel Sleman Terus Bertambah,  27 Orang Dirawat di RS

Sebagian dari warga yang mengalami gejala keracunan menjalani perawatan kesehatan di Posko setempat maupun di sejumlah Rumah Sakit. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah.

Sejauh ini, data sementara lebih kurang terdapat 151 orang yang bergejala.

Sebagian dari mereka menjalani perawatan kesehatan di Posko setempat maupun di sejumlah Rumah Sakit. 

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, mengatakan data sementara ada 151 orang yang bergejala.

Namun jumlah tersebut belum menjadi jumlah pasti karena pihaknya masih terus mendata secara akurat melalui by name.

Adapun dari jumlah tersebut terdapat 27 orang yang harus dirujuk dan menjalani perawatan opname di sejumlah rumah sakit yakni RSUD Sleman, PKU Sleman dan RS Queen Latifa.

Ada juga pasien yang datang mandiri ke JIH dan RSA UGM Yogyakarta. 

"Jadi kondisi sementara ada 27 orang opname dan yang di observasi di posko ada 14 orang. Kemudian pagi ini yang dalam proses rujukan opname 4 (orang)," kata Diana di Posko Kesehatan Penanganan Keracunan di Tempel, Senin (10/2/2025). 

Baca juga: Polresta Sleman Bakal Periksa Penyelenggara Hajatan hingga Katering Soal Keracunan Massal di Sleman

Warga yang bergejala, kata dia, umumnya mengalami diare dan demam.

Mereka berasal dari beberapa daerah, tetapi paling banyak warga setempat.

Sebagian ada yang berasal dari luar wilayah tetapi masih satu Kapanewon, namun juga ada yang luar daerah seperti Muntilan dan dirawat di RSUD Muntilan. 

Adapun yang kini sedang dirawat di Posko berjumlah 14 orang. Mereka dilakukan observasi oleh tim medis.

Bagi pasien yang bergejala dan tensinya rendah diinfus dan diberi obat-obatan antibiotik.

Sebab, menurut Diana meksipun belum diketahui penyebabnya, namun hasil pemeriksaan feses pasien yang dirujuk di Rumah Sakit terdapat infeksi di pencernaan. 

"Jadi kami kasih antibiotik," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved