HPN di Banjarmasin Kupas Ekonomi Prabowonomics dan Kecerdasan Buatan di Media

Ekonomi Pancasila Prabowonomics bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, berdasarkan gagasan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Yoseph Hary W
istimewa
SEMINAR HPN: Seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Hotel Arya Barito, Banjarmasin, pada Sabtu (8/2/2025) bahas Prabowonomics dan AI. 

Ekonomi Pancasila Prabowonomics menjadi bahasan dalam Seminar Hari Kedua Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Hotel Arya Barito, Banjarmasin, pada Sabtu (8/2/2025). 

Seminar ini dihadiri oleh sejumlah pakar dan praktisi, di antaranya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Dr. H. Ahmad Yunani, dan Ketua Umum KADIN Provinsi Kalimantan Selatan, Sinta Laksmi Dewi.

Turut hadir juga Dandy Satria Iswara, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan. Seminar yang mengusung tema Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan ini dihadiri ratusan peserta dan dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Garuda TV, Elly Husin.

Seminar ini diikuti oleh peserta dari berbagai provinsi, termasuk wartawan, pejabat, dan pengusaha, seperti kontingen PWI DIY serta pimpinan dan anggota DPRD DIY.

Ketua PWI Pusat, Hendry CH Bangun, menyampaikan bahwa Ekonomi Pancasila Prabowonomics adalah pandangan Presiden Prabowo mengenai ekonomi Pancasila. 

Ekonomi Pancasila Prabowonomics bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, berdasarkan gagasan Presiden Prabowo Subianto.

Berbagai gagasannya terkait penerapan ekonomi Pancasila sangat berkaitan dengan kehidupan ekonomi rakyat. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat potensi kendala yang harus dihadapi.

Menurut Hendry, pandangan strategis ini perlu diketahui oleh para wartawan, agar dapat disampaikan kepada masyarakat. 

Hendry mengingatkan agar media tidak hanya memberitakan hal-hal yang disukai pembaca, tetapi juga menyajikan informasi yang penting bagi rakyat. "Jangan hanya memberitakan hal-hal yang viral, tetapi juga yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena, sebenarnya bos kita adalah rakyat," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Dandy Satria Iswara turut menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto, yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, yang diwujudkan dalam 8 misi yang disebut Asta Cita. Dari visi ini, disusun empat program prioritas di bidang pangan.

Dandy juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam penyediaan sumber pangan, di antaranya perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan global, bencana alam, perkembangan teknologi dan SDM, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi, serta alih fungsi lahan.

Ekonomi Pancasila adalah sebuah paham ekonomi yang menggabungkan aspek positif dari ekonomi pasar bebas dan ekonomi yang direncanakan (planned economy). Ekonomi Pancasila merupakan penggabungan antara yang terbaik dari pasar bebas (kapitalisme) dan ekonomi yang direncanakan, dengan tujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada seminar kedua tentang kecerdasan buatan bagi media, hadir narasumber yakni M. Royan (Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post), Adiprimo Rizky (CEO Grup WIR, Penulis Publikasi dan Penggiat Ekonomi Kreatif, Praktisi Marketing), dan Dr Suprapto (Ketua Komite TJPDMJB).

Seminar ini juga dimoderatori oleh Christiana Chelsia Chan, Dosen Hukum Media Unika Atma Jaya dan tokoh senior media, Dahlan Iskan. 

Dalam kesempatan Dahlan Iskan mengingatkan pentingnya media membangun kreativitas dan bekerjasama guna menghadapi kemajuan teknologi. Mantan Menteri BUMN era SBY ini menyarankan para media bersinergi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved