Penutupan Plengkung Gading
Sejarah Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya, Bagian Penting Sumbu Filosofi Yogyakarta
Begini sejarah, mitos, filosofi Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya, salah satu gerbang benteng Keraton Yogyakarta.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Pembangunan Kota Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I memiliki landasan filosofi tinggi.
Mengutip visitingjogja.jogjaprov.go.id, beliau menata Kota Yogyakarta membentang arah utara-selatan dengan membangun Keraton Yogyakarta sebagai titik pusatnya.
Sri Sultan Hamengku Buwono I mendirikan Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih, di sisi utara Keraton Yogyakarta. Tugu inilah yang sekarang dikenal sebagai Tugu Jogja.
Adapun di sisi selatan Keraton Yogyakarta dibangun pula Panggung Krapyak.

Dari ketiga titik tersebut, yakni Tugu Golong Gilig, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak, apabila ditarik suatu garis lurus, akan membentuk sumbu imajiner yang dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Sumbu imajiner ini juga menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Golong Gilig, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Laut Selatan.
Secara garis besar, arti Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah lambang keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (Hablun min Allah), manusia dengan manusia (Hablun min Annas), dan manusia dengan alam.
Keselarasan hubungan manusia dengan alam termasuk lima komponen pembentuknya, yakni api (dahana) dari Gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta, air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta), serta akasa (ether).
Pada 18 September 2023, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.
Penetapan tersebut dilakukan dalam Sidang Luar Biasa ke-45 Komite Warisan Dunia di Arab Saudi.
Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya

Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya adalah salah satu dari lima gerbang dengan pintu melengkung sebagai sarana keluar masuk benteng Keraton Yogyakarta.
Dikutip dari visitingjogja.jogjaprov.go.id, karena memiliki bentuk seperti pintu gerbang yang melengkung, maka bagunan gerbang ini dinamakan “Plengkung”.
Istilah “Gading” berasal dari warna cat gerbang yaitu warna putih atau Gading.
Plengkung Gading artinya gerbang melengkung berwarna putih.
Sementara itu nama “Nirbaya” memiliki arti bebas dari bahaya duniawi dan diartikan sebagai sifat yang sederhana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.