DKPP Bantul Mulai Gencarkan Pemberian Vaksin PMK, Segera Bagikan 3.250 Dosis
Setidaknya, ada 3.250 dosis vaksin PMK yang akan dibagikan untuk ternak sapi dalam keadaan benar-benar sehat di Bumi Projotamansari
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, masih bertambah. Kini, Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menggencarkan pemberian vaksin untuk ternak sapi yang terkena PMK.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bantul, Novriyeni, mengatakan, selama 1 Desember 2024 sampai 19 Januari 2025, kasus itu terus bertambah.
"Tecatat, hingga 19 Januari 2025 ada 369 ternak sapi sakit, 39 ternak sapi mati, dan tiga ternak sapi potong paksa," katanya kepada awak media, Selasa (21/1/2025).
Bersyukurnya, sejauh ini sudah ada 13 ternak sapi di Bumi Projotamansari yang berhasil sembuh atau tak terkena penyakit PMK tersebut.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, berujar, kenaikan tersebut masih bisa dikendalikan.
Bahkan, saat ini pihaknya sudah mulai memberikan vaksin PMK terhadap ternak di Bantul.
"Vaksin PMK sudah mulai per hari kemarin. Yang melaksanakan dari temen-teman Puskeswan di Kabupaten Bantul," tutur dia.
Setidaknya, ada 3.250 dosis vaksin PMK yang akan dibagikan untuk ternak sapi dalam keadaan benar-benar sehat di Bumi Projotamansari selama Januari 2025, dari jumlah total 33.080 dosis PMK yang akan disalurkan.
"Animonya, masyarakat senang sekali," ucap Joko.
Demikian pula dengan animo peternak di Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, turut merasa senang, walau sebelumnya sempat dikabarkan ada peternak yang menolak ternaknya diberikan vaksinasi PMK.
"Dan di Segoroyoso, di sana, banyak blantik. Jadi tempat keluar masuk ternak dan kemarin (pemberian vaksin PMK) di Kapanewon Pajangan juga bagus, enggak ada masalah (pemberian vaksinasi PMK)," tutup dia.
Terpisah, Ketua Kelompok Ternak 45 Padukuhan Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Awal Naryadi, menyebut, di lokasi tempat ternaknya belum bisa dilakukan pemberian vaksinasi PMK.
"Karena, di tempat saya itu masih ada tiga sapi yang sakit dan dalam proses penyembuhan. Itu sudah sekitar 10 harian. Sedangkan, yang mati sudah tidak ada dan potong paksa juga tidak pernah ada. Terakhir, ternak kami yang mati itu sekitar lebih dari dua pekan yang lalu," papar dia.
Sementara itu, sekitar 60-70 hewan ternak sapi lain di lokasi tersebut, dinilai dalam keadaan sehat. Maka, pihaknya masih mengupayakan antisipasi sebaran ternak yang sakit terpapar PMK dengan cara membersihkan kandang ternak serta menyemprot kadang ternak menggunakan disinfektan.
"Dan kata Puskeswan setempat, proses pemberian vaksinasi PMK baru bisa dilakukan saat kondisi kandang benar-benar steril alias sudah tidak ada yang sakit lagi. Kalau masih ada yang sakit, ya kami harus tunggu sampai sembuh baru bisa diberikan vaksin PMK," tandasnya.(nei)
Pemkab Bantul Tengah Proses Oknum Guru PPPK yang Lakukan Tindak Pencabulan |
![]() |
---|
Berkas Perkara Mbah Tupon Resmi Dilimpahkan ke PN Bantul, Sidang Dimulai pada 8 September 2025 |
![]() |
---|
Seorang WNA Aniaya Warga Bantul, Polisi Selidiki Motif Pelaku |
![]() |
---|
Produk UMKM Lokal Hingga Baju Daur Ulang Sampah Ditampilkan dalam Sanden Fair 2025 di Bantul |
![]() |
---|
Wisatawan hingga Nelayan di Pantai Selatan Diimbau Hati-hati, Ada Potensi Gelombang Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.