Imbas Siklon Tropis Sean, Nelayan di Gunungkidul Sudah Seminggu Tidak Melaut

Kelompok Nelayan Baron, Mardi mengatakan kenaikan gelombang laut akibat Siklon Tropis Sean sudah berlangsung sejak seminggu lalu.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Sejumlah kapal milik nelayan Gunungkidul saat bersemangat di Pelabuhan Sadeng, beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Nelayan di Kabupaten Gunungkidul terpaksa tidak melaut imbas dilanda 
Siklon Tropis Sean yang membuat gelombang pantai mengalami kenaikan signifikan. 

Kelompok Nelayan Baron, Mardi mengatakan kenaikan gelombang laut akibat Siklon Tropis Sean sudah berlangsung sejak seminggu lalu.

"Sekitar semingguan ini, khususnya nelayan di Baron sudah tidak melaut lagi. Karena gelombang sangat tinggi bisa mencapai 9 meteran," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (20/1/2025).

Akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrem tersebut, kata dia, ikan-ikan di perairan yang menjadi tempat penangkapan nelayan pun ikut berkurang.

"Kalau mau ikan yang banyak itu harus ke tengah lagi, dan itu sangat berbahaya dengan kondisi cuaca seperti ini. Maka dari itu, semua nelayan di sini (Baron) memilih untuk menghentikan sementara aktivitas melaut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Ia menuturkan selama cuaca ekstrem tersebut, para nelayan pun  memilih untuk beralih ke aktivitas yang lain. Seperti, bertani, memperbaiki jaring ataupun kapal yang rusak, hingga menjalani hobi masing-masing.

"Ya kembali ke kegiatan lain ada yang berani, ada yang menyiapkan jaring dan lainnya. Saya sendiri karena suka tanaman  jadi selama tak melaut mengurus tanaman bonsai milik saya, dan beberapa juga  untuk dijual,"terangnya.

Dia menyebutkan pihaknya belum mengetahui pasti sampai kapan menghentikan aktivitas melaut sebab mengikuti kondisi cuaca juga.

"Kalau sampai kapan tak melaut kami juga tidak tahu, ini tergantung kondisi cuaca saja. Harapannya, bisa segera normal kembali agar kami bisa melaut lagi,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan berdasar rilis BMKG dampak siklon sean memicu gelombang laut dengan ketinggian  dapat mencapai 4.0 - 6.0 meter di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY dengan Cuaca yang umumnya Hujan Ringan hingga Hujan sedang. 

Tak hanya itu, angin yang bertiup dari Barat hingga Utara kecepatannya juga mengalami kenaikan berkisar antara 4 - 25 knot sehingga perlu diwaspadai dan berisiko terhadap perahu nelayan.

"Kondisi ini sangat mempengaruhi  aktivitas nelayan di laut. Maka , dengan cuacadan gelombang laut yg kurang bersahabat, untuk itu diimbau  kepada seluruh nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, dan lebih baik tidak melaut terlebih dahulu,"pungkasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved