Meski Dapat Makan Bergizi Gratis, Siswa SD di Sleman Disarankan Tetap Bawa Bekal

Siswa antusias menyambut program. Namun demikian, para siswa tetap disarankan membawa bekal karena jam belajar siswa berlangsung hingga sore. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Siswa SD Negeri Sinduadi Timur sedang menyantap hidangan program makan bergizi gratis, Senin (13/1/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ujicoba program Makam Bergizi Gratis (MBG) telah digulirkan pemerintah di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, mulai Senin (13/1/2025).

Satu di antara sekolah yang menjadi sasaran program adalah SD Negeri Sinduadi Timur.

Siswa antusias menyambut program. Namun demikian, para siswa tetap disarankan membawa bekal karena jam belajar siswa berlangsung hingga sore. 

Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SDN Sinduadi Timur, Haryanto mengungkapkan, program makan bergizi gratis menyasar 167 siswa di sekolahnya yang terdiri dari siswa kelas I hingga kelas VI.

Meski siswa menerima makan bergizi, siswa disarankan tetap membawa bekal, terutama bagi kelas 3 ke atas.

Sebab, bagi kelas atas kegiatan belajar mengajar di SD ini berlangsung hingga sore, pukul 13.30 WIB.

"Insyaallah masih tetap kami suruh bawa bekal. Karena kalau anak kelas 1-2 SD itu mungkin tidak. Tapi kalau kelas tinggi masih tetap bawa bekal," katanya, Senin (13/1/2025). 

Pelaksanaan hari pertama program MBG di SD Negeri Sinduadi Timur berlangsung lancar.

Siswa tampak antusias menikmati makanan yang disajikan di saat jam istirahat sekira pukul 09.30 WIB.

Evaluasi

Meskipun, ada sejumlah evaluasi. Satu di antaranya, terkait temuan siswa yang tidak memakan sayur karena tidak suka. 

Selain itu, menurut Haryanto ke depan juga bakal ada evaluasi terkait waktu makan.

Sebab program ini baru dilaksanakan sehingga belum ada manajemen waktu yang diterapkan berapa lama siswa diberikan waktu untuk menyantap makanan. 

"Nanti mungkin akan ada evaluasi terkait dengan waktu makan, karena kan (Jika terlalu lama) bisa mengurangi jam pelajaran. Ini akan ada evaluasi lebih lanjut," katanya. 

Ujicoba hari pertama pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Sleman menyasar 2.783 siswa di 35 sekolah.

Dua dapur

Makanan diproduksi dari dua dapur berbeda yakni di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Caturtunggal Depok (1.239 porsi), dan dapur kemitraan di Cangkringan (1.544 porsi).

Adapun soal menu, dapur di SPPG Caturtunggal di hari pertama menyajikan menu nasi, ayam goreng, tahu goreng, sayur tumis kacang yang dicampur wortel, susu kemasan dan buah pisang.

Harga makanan program ini Rp 10.000 satu porsi. 

Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah- yang mengawasi jalannya program ini mengklaim meskipun nilai satu porsi hanya Rp 10 ribu namun menu yang disajikan dianggap sudah sangat layak untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Ia menyebut, kandungan kalori menu yang disajikan untuk program MBG di Sleman berada di kisaran 400an kilokalori (kkal) untuk porsi siswa SD.

Sedangkan 600 kilokalori bagi menu yang disajikan bagi anak SMP dengan porsi sedikit lebih banyak. 

"Jumlah itu sudah cukuplah untuk (siswa) bertahan sampai dengan siang," ujar dia.(rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved