Kasus Kematian Darso

Enam Polisi Unit Gakkum Satlantas Polresta Jogja Diperiksa Propam Polda DIY

Enam anggota polisi dari Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta yang diduga terlibat penganiayaan warga Mijen

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Miftahul Huda
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma 


Penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta.


"Berdasar alamat KTP Darso kemudian pada Sabtu 21 September pukil 06.WIB tim Gakkum mendatangi rumah Darso di Semarang," terang Mantan Kapolres Kudus ini.


Para penyidik bermaksud memberikan surat undangan keperluan klarifikasi kejadian laka lantas pada 12 Juli 2024 di wilayah hukum Polresta Yogyakarta.


"Petugas tanya soal kecelakaan namun pada awalnya Darso gak mengakui itu. Tapi setelah ditunjukan rekaman CCTV kemudian yang bersangkutan mengakui bahwa mobil yang (ditumpangi) terlibat kecelakaan," ujar Kapolresta.


Polisi selanjutnya membawa Darso untuk menunjukan lokasi rental mobil yang digunakan dirinya bersama teman-temannya untuk pergi ke Yogyakarta.


Namun ditengah jalan ia meminta berhenti untuk buang air kecil, setelah itu Darso mengeluh sakit pada bagian dada sebelah kiri.


"Setelah buang air kecil dia mengeluh sakit dada kiri dan minta untuk diambil obat jantung di rumahnya," terang Aditya.


Petugas kepolisian justru menyarankan Darso segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.


Dipilihlah rumah sakit Permata Medika Semarang untuk menangani keluhan dada kiri Darso.


Karena sampai pukul 12.00 kondisi Darso tak kunjung membaik, petugas Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta menuju ke Kendal untuk memberikan surat klarifikasi serupa kepada Toni dan Ferdi (kawan Darso).


Sampai beberapa hari berikutnya kesehatan Darso tak kunjung membaik. Barulah pada 27 Juli 2024 Darso dipulangkan oleh pihak rumah sakit karena kondisi yang semakin membaik.


"Jumat 27 desember 2024 pad 13.00 WIB petugas kami kembali meghubungi rumah sakit dan mendapat info bahwa Darso sudah pulang dari RS," jelas Aditya.


Aditya menambahkan kronologis yang disampaikan ini merupakan hasil pemeriksaan Propam Polda DIY.


"Ada enam anggota Gakkum yang berangkat ke Semarang," terang dia.


Mengenai luka lebam yang dikabarkan akibat penganiayaan oleh anggota Polresta Yogyakarta, Aditya enggan menanggapi hal itu.


"Itu biar dari penyidik Polda Jateng saja yang menjawab, kami intinya mendukung penyelidikan atau bahkan penyidikan," terang dia.


Sementara kondisi korban atau pengendara sepeda motor akibat kecelakaan dengan Daro disampaikan Aditya sempat mengalami luka pada bagian leher.


"Sehingga harus memakai penyangga," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved