Bergaya Pecinan, Teras Malioboro 2 Dilengkapi Berbagai Fasilitas Hingga Amphitheater
Teras Malioboro 2, yang terletak di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta, hadir dengan fasilitas lengkap yang siap digunakan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Teras Malioboro 2, yang terletak di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta, hadir dengan fasilitas lengkap yang siap digunakan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengungkapkan bahwa fasilitas pendukung seperti toilet, musala, listrik, dan area publik sudah sepenuhnya berfungsi dan dapat digunakan oleh para pedagang dan pengunjung.
Bahkan, ruang multifungsi seperti amphitheater telah disiapkan untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi dan budaya.
“Fasilitas ini sudah dirancang seoptimal mungkin. Jika nanti ada kekurangan, kami siap menerima masukan konstruktif dari pedagang,” ujar Srie.
Teras Malioboro 2 yang berlokasi di Ketandan mengusung desain dengan tema Pecinan, disesuaikan dengan sejarah Ketandan sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta.
Mengingat lokasinya yang strategis di sepanjang sumbu filosofi Yogyakarta, desain ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan sekaligus mendukung kegiatan ekonomi di area tersebut.
Sementara itu, lokasi di Beskalan mengusung tema Indische, sama seperti Teras Malioboro 1, memberikan keberagaman nuansa di kawasan ini.
Proses adaptasi para pedagang di lokasi baru juga menjadi fokus utama pemerintah.
Baca juga: Desain Estetik Teras Malioboro 2, Pedagang Harap jadi Daya Tarik bagi Pengunjung
Diharapkan para pedagang dapat segera menata barang dagangan mereka dan memulai aktivitas.
Srie juga menegaskan bahwa kebersihan kawasan ini akan menjadi tanggung jawab bersama antara pengelola dan para pedagang.
“Seperti rumah baru, semakin ditempati semakin terasa nyaman. Penyesuaian seperti display dan tata ruang akan diserahkan kepada pedagang,” tambahnya.
Proses perpindahan pedagang ke Teras Malioboro 2 dimulai pada awal tahun 2025, dengan target penyelesaian pada pertengahan Januari mendatang.
Menyambut momentum tersebut sekaligus bertepatan dengan tradisi Selasa Wagen, Selasa (7/1/2025), para pedagang pun melakukan kegiatan seperti “reresik” atau bersih-bersih, serta mengadakan tumpengan sebagai wujud rasa syukur dan kebahagiaan, karena dalam waktu dekat mereka akan segera menempati lokasi baru yang berada di area Ketandan, yang masih berada dalam satu wilayah dengan Jalan Malioboro yang ikonik.
Syukuran ini juga disemarakkan dengan berbagai pertunjukan hiburan, dimulai dengan penampilan seni tradisional Jathilan, yang diikuti dengan pertunjukan Naga Liong dan Barongsai.
Pertunjukan Naga Liong dan Barongsai dipilih untuk memberikan nuansa sesuai dengan tema kawasan baru Teras Malioboro 2 yang terletak di Ketandan, yang kental dengan budaya dan arsitektur bergaya Chinese.
Bangunan baru di Ketandan ini memang dirancang dengan nuansa Chinese yang kental, dilengkapi dengan gerbang berwarna merah yang mencolok serta ornamen-ornamen khas China yang menghiasi jendela-jendela atas bangunan tersebut, menambah keindahan dan keunikan tempat baru ini.
Srie menekankan bahwa meski ini bukanlah soft launching, tetapi kegiatan yang dilakukan di hari ini mencakup proses penataan dan persiapan oleh pedagang dengan suasana budaya Jawa yang kental.
"Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, hari ini banyak pedagang yang melakukan reresik. Tapi ini bukan boyongan atau pemindahan secara keseluruhan, hanya sebagian kecil pedagang yang sudah mulai menata barang dagangannya," ujar Srie.
Srie juga mengungkapkan bahwa pengundian tempat untuk pedagang sudah selesai dilakukan, dan kini pedagang tengah menunggu untuk menata barang dagangannya.
Proses kontrak dan administrasi juga telah dijalankan dengan transparansi, di mana setiap pedagang yang sudah terdaftar mendapatkan nomor tempat sesuai dengan hasil undian.
Teras Malioboro 2 yang berlokasi di Ketandan akan menampung sekitar 605 pedagang. Sedangkan di kawasan Beskalan, terdapat sekitar 436 pedagang lainnya yang akan ditempatkan di lokasi tersebut. (*)
| 438 Koperasi Merah Putih Terbentuk di DIY, Dinkop UKM dan Polda DIY Beri Pemdampingan |   | 
|---|
| Muhammadiyah Jogja Expo 2025 Jadi Panggung Kolaborasi UMKM dan Ekonomi Kreatif di DIY |   | 
|---|
| Legalitas Rampung, KDMP DIY Fokus Pendampingan dan Pemetaan Usaha |   | 
|---|
| Dinkop UKM DIY Menggelar Inkubasi Bisnis untuk Pengelola Koperasi Desa Merah Putih |   | 
|---|
| Dinkop UKM DIY Gelar Orientasi Inkubasi Bisnis Saka Wirausaha, Dorong Rasio Kewirausahaan Pemuda |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.