Desain Estetik Teras Malioboro 2, Pedagang Harap jadi Daya Tarik bagi Pengunjung
Relokasi pedagang dari kawasan Malioboro ke Teras Malioboro 2 kini menjadi perhatian banyak pihak.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Relokasi pedagang dari kawasan Malioboro ke Teras Malioboro 2 kini menjadi perhatian banyak pihak.
Proses yang melibatkan ribuan pedagang ini diwarnai dengan berbagai dinamika, termasuk harapan, tantangan, dan kritik.
Siti, salah satu pedagang yang bersiap menempati lokasi baru ini, berbagi pandangannya.
“Peresmiannya sendiri saya belum tahu kapan, tapi barang dagangan sudah boleh dicicil masuk,” ujar Siti.
Ia mengungkapkan bahwa relokasi ini direncanakan selesai pada pertengahan bulan, sehingga pedagang di lokasi lama harus segera mengosongkan tempatnya.
Gedung baru Teras Malioboro 2 menawarkan fasilitas modern yang cukup memadai bagi para pedagang.
Siti mengaku terkesan dengan desain gedung tersebut.
“Kalau dari segi bangunan, memang bagus, estetik, dan sangat cocok buat foto-foto. Untuk penataannya juga sudah cukup oke,” katanya.
Namun, ia menyarankan agar pedagang menjalani dulu proses ini sebelum melontarkan kritik atau protes.
“Menurut saya, sih, jangan langsung protes. Kita jalani dulu, nanti kalau ada kekurangan, bisa dievaluasi bersama,” tambahnya.
Gedung baru ini juga memiliki pintu akses langsung dari Malioboro, yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan pembeli.
“Ada pintu dari Malioboro langsung, ini pasti menguntungkan pedagang. Tapi jujur, aku merasa aksesnya agak kurang lebar," ujar Siti membagikan pendapatnya.
Baca juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Geruduk DPRD Kota Yogyakarta, Keluhkan Prosedur Pengundian Lapak
Ukuran Lapak dan Tantangan Penataan
Siti menjelaskan bahwa ukuran lapak di Teras Malioboro 2 adalah 100x120 cm. Ukuran ini sedikit lebih kecil dari ukuran lapak sebelumnya.
“Sebetulnya nggak terlalu masalah, tapi beberapa pedagang bilang, ukuran yang lebih kecil ini bikin penataan jadi agak sulit, apalagi dengan adanya lemari,” ungkapnya.
| Menembus Batas Lewat Warna: Cerita Seniman Difabel di 'Together Beyond Limits' |
|
|---|
| BPOB Luncurkan Kampanye Digital 'Malioboro: Filosofi di Balik Jalan Legendaris' |
|
|---|
| Bentor Masih Lalu-lalang di Malioboro, Begini Langkah Dinas Perhubungan DIY |
|
|---|
| Cerita Paimin Andalkan Becak Listrik di Malioboro, Berharap Fasilitas Pengisian Daya Dibenahi |
|
|---|
| Rencana Seribu Becak Kayuh Tenaga Listrik Lalu Lalang di Malioboro |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.