Warga Koroulon Kidul Unjuk Rasa di Kantor Kalurahan Bimomartani Sleman,  Tuntut Pak Dukuh Dipecat 

Warga yang mendatangi Kalurahan menuntut agar Dukuh Koroulon Kidul, Tri Mulyanto, diberhentikan dari jabatannya.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Sejumlah warga Koroulon Kidul Bimomartani Ngemplak Sleman berunjuk rasa di balai Kalurahan Bimomartani, Senin (6/1/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ratusan warga Koroulon Kidul, Bimomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman unjuk rasa mendatangi kantor Kalurahan setempat, Senin (6/1/2025).

Warga yang mendatangi Kalurahan menuntut agar Kepala Dukuh Koroulon Kidul, Tri Mulyanto, diberhentikan dari jabatannya. 

Sebab, selain persoalan kinerja, Pak Dukuh juga disebut terlibat dalam kasus asusila.

"Kami menuntut agar Pak Dukuh segera dipecat," kata Purwanto, warga Koroulon Kidul RT 02, RW 26, di Kalurahan Bimomartani. 

Dalam aksi tersebut, ratusan warga mendatangi kantor Kalurahan membawa mobil komando dan sejumlah spanduk tuntutan. 

Setelah membentangkan spanduk dan menyampaikan orasi terbuka, perwakilan massa aksi diterima oleh pihak Kalurahan, didampingi pihak Kapanewon Ngemplak untuk melaksanakan audiensi.

Namun audiensi berjalan alot dan belum menemui kata sepakat.

Warga juga kecewa karena dalam audiensi tersebut Dukuh yang bersangkutan tidak mau datang. 

Purwanto mengungkapkan, contoh kinerja Dukuh yang tidak memuaskan, satu di antaranya, tidak pernah menggelar rapat kring yang membahas program pedukuhan.

Di samping itu, persoalan asusila, perselingkuhan yang menjerat Pak Dukuh juga dinilai mencoreng nama baik kampung Koroulon Kidul

"Perselingkuhan sudah terjadi lama kurang lebih 8 bulan. Dan itu sudah ada teguran warga setempat. Namun itu tidak diindahkan akhirnya terjadi penggerebekan. Penggerebekan di rumah janda," ujar Purwanto. 

Baca juga: TOL Jogja-Solo Klaten-Prambanan Operasi Penuh Saat Lebaran, Paket Klaten-Sleman Fungsional

Setelah audiensi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Mereka mengancam akan menggelar unjuk rasa lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak jika tuntutan pemberhentian Pak Dukuh tidak ditindaklanjuti. 

Sementara itu, Lurah Bimomartani, Tutik Wahyuningsih, mengaku prihatin dengan adanya peristiwa tersebut.

Namun demikian, pihaknya juga tidak bisa serta merta langsung memenuhi keinginan warga dengan memecat Pak Dukuh dari jabatannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved