Kabar Terbaru Mahasiswi Yogyakarta yang Disiram Air Keras karena Putuskan Cinta

Kondisi mahasiswi STPMD ‘APMD’ Yogyakarta berinisial NH yang disiram air keras di malam Natal, Rabu (24/12/2024) lalu kini berangsur pulih

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Suasana kos-kosan NH yang tampak sepi dari aktivitas, Jumat (27/12/2024). 

Singkat cerita pelaku B mengarang cerita yang intinya korban adalah wanita perebut lelaki orang (pelakor).

Kemudian eksekutor ini minta uang Rp7 juta disanggupi oleh tersangka B. 

Namun uang itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan. 

"Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor," ungkap Probo.
 
Dibayar enam 6 kali masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku. 

"Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kos," ungkapnya.

Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 itu si B menghubungi WA ke eksekutor bahwa korban ada di kost alamat Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta untuk persiapan ke gereja.

"Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB," terang Probo.

Setelah Sampai di depan pintu kos korban itu pelaku langsung masuk ke kamar korban.

Karena pintu kos korban agak terbuka pelaku melihat korban selesai mandi.

"Langsung tanpa kata, air disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari," ujar Probo.

Berdasar hasil penyelidikan pelaku menggunakan sepeda motor jaket ojek online dan memakai masker. 

Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penyiraman air keras yang menimpa salah satu mahasiswinya.

Bukan tanpa alasan, kasus tersebut menjadi perseden buruk bagi dunia pendidikan Yogyakarta, yang sejak lama menyandang status sebagai jujugan calon mahasiswa dari berbagai daerah.

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan APMD, Susanto Tri Agus, menandaskan, pihaknya mendukung penuh jajaran Polresta Yogya, supaya sesegera mungkin menuntaskan kasus memilukan ini.

Jangan sampai, akhirnya muncul bola liar yang membuat citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan dipandang tidak kondusif lagi oleh masyarakat luas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved