Pemkab Bantul Catat Ada 11 Ekor Sapi yang Mati Terpapar PMK

DKPP Kabupaten Bantul mencatat belasan hewan ternak di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mati dikarenakan terkena wabah penyakit mulut dan kuku

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mencatat belasan hewan ternak di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mati dikarenakan terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara jumlah hewan ternak yang terjangkiti PMK, jumlahnya mencapai puluhan ekor.

"Sejauh ini ada 11 hewan ternak yang mati. Kemudian yang sakit ada 94 hewan ternak," kata Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, Jumat (3/1/2025).

Adapun jenis hewan ternak yang terkena PMK adalah sapi.

Hewan ternak yang mati karena PMK ini tersebar di Kretek, Pundong, dan Bambanglipuro. 

"Kejadian seperti itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Dan, saat ini kami baru mendapatkan bantuan dari asuransi peternakan Jasindo terkait vaksinasi PMK, sejumlah 250 dosis," paparnya. 

Joko menyebut, populasi sapi di wilayah Bantul mencapai 70 ribu ekor. Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi baru ratusan ekor saja.

Pemkab Bantul pun sudah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk menyediakan vaksin PMK guna mencegah meluasnya wabah penyakit tersebut.

"Kami juga sudah memberikan surat edaran kepada seluruh panewu dan lurah tentang kesiapsigaan terhadap peningkatan penyakit hewan menular strategis karena perubahan musim," tuturnya. 

Baca juga: Wabah PMK Muncul Kembali, DP3 Sleman Ajukan 85 Botol Vaksin ke Kementan RI

Dalam edaran itu, pihaknya menghimbau kepada para peternak untuk mengantisipasi, mencegah, dan mitigasi risiko secara dini terhadap PMK.

"Beberapa di antaranya adalah meningkatkan biosekuriti dan kebersihan kandang dengan melakukan desinfeksi secara rutin, pemberian pakan yang cukup serta peningkatan imunitas ternak, vaksinasi untuk hewan ternak yang sehat, dan para peternak dapat menghubungi Puskeswan wilayah setempat jika terdapat gejala penyakit pada ternak untuk segera mendapatkan penanganan," ucapnya.

Kepada para peternak, lanjut Joko, pihaknya meminta untuk melaporkan setiap ada hewan terpapar maupun mati karena PMK.

Dengan begitu, nantinya pemerintah bisa segera menindaklanjutinya supaya tidak meluas.

"Sebagai upaya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit PHMS, dapat melakukan koordinasi dengan DKPPBantul untuk penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat/peternak dalam rangka meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman dan potensi bahaya penyakit hewan menular," pungkasnya.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved