Kisah Mantan TKI yang Sukses jadi Juragan Keripik Tempe Sagu
Seorang warga Sungapan, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Subardi sukses merintis usaha keripik tempe sagu.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
Jalan berliku dihadapi Subardi untuk meraih kesuksesan seperti yang saat ini diraihnya.
Bahkan usaha keripik tempe yang dikembangkannya sempat gulung tikar saat pandemi Covid-19 lalu.
Beruntung, berkat ketekunannya, usaha keripik tempenya mulai bangkit lagi.
"Tapi, waktu Covid itu sempat nol pemasukan. Ya, alhamudulillahnya, sekarang bisa bangkit lagi," tutur dia.
Keripik tempe yang dibuat oleh Subardi ini sudah melalang buana ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia.
Salah satunya dipasarkan hingga Banyuwangi Jawa Timur.
Subardi mengaku, momen Nataru ini penjualan keripik tempe yang dibuatnya juga mengalami peningkatan.
Jika biasanya hanya memproduksi keripik tempe sagu sejumlah 60 kilogram per hari, kini Subardi mampu memproduksi keripik tempe sagu menjadi 80-90 kilogram per hari.
"Nah, untuk harga jual keripik tempe ini bervariasi ya. Jadi mulai dari 30 ribu sampai 50 ribu. Harga jual itu bervariasi tergantung dengan beratnya," kata Subardi.
Dalam sehari ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp1,5 juta atau sekitar Rp 45 juta per bulan.
"Tapi, omzet itu tidak menentu. Kadang naik, kadang turun. Ya mudah-mudahan, selama Nataru ini, permintaan terus meningkat," pinta dia.(nei)
Melalui Program Hibah, Universitas Alma Ata Antarkan Sedulur Bakul Jogomukti ke Era Digital |
![]() |
---|
Pertamina Dukung UMKM Kebumen Go Internasional, 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Tembus Pasar AS |
![]() |
---|
Forum UMKM Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Pelaku Usaha di Gunungkidul |
![]() |
---|
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Bantu UMKM Atasi Limbah Kain lewat Program Circular Economy |
![]() |
---|
Penutupan 13 Tahun UUK DIY, Pengunjung Disambut Jamu Gratis dari UMKM Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.