Pilkada Kulon Progo 2024

Bawaslu Kulon Progo Beberkan Masalah Logistik Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024

Bawaslu Kulon Progo mempublikasikan hasil pengawasan dari tahap pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada 2024.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo, Marwanto 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo mempublikasikan hasil pengawasan dari tahap pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada 2024. Tahapan tersebut berlangsung pada 27 November lalu.

Ketua Bawaslu Kulon Progo, Marwanto menyampaikan bahwa setidaknya ada 5 kendala yang dilaporkan saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS Pilkada 2024.

"5 kendala ini kami temukan berdasarkan hasil pemantauan oleh seluruh jajaran pengawas di 12 kapanewon di Kulon Progo," jelasnya memberikan keterangan pada Senin (09/12/2024).

Menurut Marwanto, pihaknya menemukan sebanyak 11 TPS yang mengalami kelebihan antara 1 sampai 20 surat suara. TPS tersebut tersebar di Kapanewon Wates, Pengasih, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, dan Kalibawang.

Satu TPS di Kapanewon Sentolo dilaporkan justru mengalami kekurangan sebanyak 20 surat suara. Dua TPS di Sentolo mengalami tertukarnya logistik, yaitu antara TPS 008 dan 009 di Kalurahan Srikayangan.

Bawaslu Kulon Progo juga menilai ada 4 TPS yang dinilai kurang ramah disabilitas, tersebar di Kalibawang, Sentolo, dan Wates. Terakhir ada 2 Pengawas TPS yang dilaporkan tidak dapat menjalankan tugas, masing-masing di Wates dan Sentolo.

"Pengawas TPS 009 Bendungan, Wates dilaporkan mengalami kecelakaan, sedangkan TPS 005 Demangrejo, Sentolo Pengawasnya dilaporkan sakit," ujar Marwanto.

Baca juga: 23 Remaja Diamankan, Bawa Double Stick dan Cat untuk Vandalisme

Masalah logistik pun ditangani lewat koordinasi dengan KPPS, PPS, dan PPK setempat. Termasuk untuk TPS yang logistiknya tertukar, di mana penukaran langsung dilakukan sebelum pemungutan suara dimulai.

Saran perbaikan pun diberikan pada petugas TPS yang dinilai kurang ramah disabilitas. Sementara untuk Pengawas TPS yang mengalami kecelakaan dan sakit, Marwanto mengatakan mereka langsung digantikan oleh Pengawas Kalurahan/Desa (PKD).

"Meski begitu kami pastikan tidak ada dari permasalahan tersebut yang mengarah pada pelanggaran," katanya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo, Aris Zurkhasanah menyatakan masalah logistik yang ditemukan Bawaslu dipastikan tidak mengganggu pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Prosesnya secara keseluruhan diklaim sudah lancar.

Namun untuk TPS yang dianggap kurang ramah disabilitas, ia menilai perlu ada kajian khusus secara menyeluruh dari layanan tempat, informasi, tingkat partisipasi, dan sebagainya. Evaluasi pun terus dilakukan sebagai bahan perbaikan di pelaksanaan berikutnya.

"Kami sebagai penyelenggara juga berkewajiban untuk terus memastikan aksi afirmasi terkait Pemilu Inklusif agar terimplementasi nyata, bukan sekedar wacana," ujar Aris.(alx)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved