Erupsi Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 28 November 2024: Tercatat 48 Kali Gempa Guguran

BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga
Ilustrasi - Dok foto kondisi Gunung Merapi yang terpantau Kamis (25/1/2024) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) terpantau mengalami 48 kali gempa guguran (Amplitudo : 3-28 mm, Durasi : 53.8-202.35 detik).

Rentetan aktivitas kegempaan tersebut tercatat sepanjang periode masa pengamatan Kamis (28/11/24), pukul 00.00-06.00 WIB.

Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tersebut.

Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung mendung dan berawan, dengan angin yang dominan bertiup tenang ke arah barat.

Sementara, suhu udara berada di kisaran 15-19 °C, kelembaban udara 76-99 persen, dan tekanan udara 836.2-918 mmHg.

Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved