Pilkada Sleman 2024

Bawaslu Sleman Dalami 2 Dugaan Politik Uang di Sleman

Dua kasus dugaan politik uang terjadi di Kapanewon Minggir pada Sabtu (23/11/2024) malam, sementara di Kapanwon Mlati pada Minggu (24/11/2024) pagi. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman selidiki dua kasus dugaan politik uang di Sleman.

Dua kasus dugaan politik uang terjadi di Kapanewon Minggir pada Sabtu (23/11/2024) malam, sementara di Kapanwon Mlati pada Minggu (24/11/2024) pagi. 

Ketua Bawaslu Sleman , Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami infomasi awal tersebut. 

Dari infomasi yang diterima, dugaan politik uang dilakukan oleh paslon yang sama. 

"Ada dua peristiwa yang sedang kami kumpulkan. Peristiwa dugaan pemberian uang kepada pemilih di Minggir, tadi malam. Ini informasi awal, ditemukan barang bukti Rp12,6 juta," katanya, Minggu (24/11/2024). 

"Kedua, tadi lagi laporan terkait pelaku politik uang di Mlati. Barang buktinya dokumen percakapan whatsapp. Ini sedang kami dalami. Kami masih dalami lebih lanjut, apakah terpenuhi unsur-unsur pelanggarannya," sambungnya. 

Jika memenuhi unsur pidana, pihaknya akan berkoordinasi dengan penegakan hukum terpadu (Gakkumdu). 

Arjuna menerangkan ada beberapa fokus pengawasan.

Pada masa tenang ini, tentu yang perlu diperhatikan jangan sampai ada kampanye, termasuk melalui media sosial.

Pihaknya telah meminta tim kampanye untuk menutup akun media sosial yang sebelumnya telah didaftarkan. 

Di samping itu, pencopotan alat peraga kampanye serentak di 17 kapanewon juga mulai dilakukan hari ini. 

"Tentu semua harus kerja sama, karena jumlah pengawas kan terbatas, sementara jangkauan pengawasan luas. Jika masyarakat menemukan adanya dugaan (pelanggaran), bisa disampaikan ke pengawas kalurahan, kapanewon maupun kabupaten," terangnya. 

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Harda-Danang, Koeswanto mengungkapkan pihaknya telah melaporkan dugaan politik uang yang terjadi di Kapanewon Minggir.

Pihaknya pun menolak adanya politik uang

"Supaya masyarakat di Sleman bersih amanah, dan bisa mensejahterakan masyarakat. Bawaslu juga harus tegas, kalau tidak, mana mungkin korupsi bisa diberantas," ungkapnya. 

Pihaknya pun mengimbau pendukung paslon 02 untuk menjaga suasana Pilkada sejuk, aman, dan damai.

Selain itu, pihaknya juga akan membentuk posko di seluruh kapanewon di Sleman , sehingga dugaan pelanggaran bisa segera dilaporkan. 

"Kami ingin melindungi dan menjaga situasi kondusif, supaya tidak ada konflik sosial di masyarakat," ujarnya. 

Ketua Tim Pemenangan Kustini- Sukamto (Kusuka), Inoki Azmi Purnomo membantah politik uang dilakukan oleh tim paslon 01.

"Kami tim Kusuka tidak program money politik, tidak ada instruksi bagi bagi uang. Saat ini kami konsen pembekalan saksi," imbuhnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved